Guru dan Siswa ke Sekolah, Pergi ke Pesta

Lho... papa mau kemana?

Ya ke sekolah to ma...

Kok... pake baju yang itu? Baju itu kan untuk pergi ke pesta...!

Mama ini gimana sih... papa ke sekolah kan pergi pesta.

Pagi ini saya berangkat ke sekolah dengan niat yang sungguh berbeda dari hari-hari sebelumnya, ke sekolah dengan kostum ala pesta meski tidak berdandan seperti emak-emak rempong yang sering makan cermin dan lebih utama, niat saya ke sekolah pagi ini adalah pergi pesta.

Menurut KBBI, kata pesta adalah nomina yang bermakna perjamuan makan minum (bersuka ria dan sebagainya);

Jadi... di sekolah seharusnya terdapat kegiatan makan-minum dalam suasana gembira, senang. Pertanyaan selanjutnya, apa hidangan yang harus tersedia dan bagaimana menjamu siswa sebanyak itu ?  Wahhhh... bisa bangkrut dong sekolah kalau begitu...! hmmmm...

Bapak, Ibu... manteman semua yang tersohor...!

Sebagai pribadi yang ganteng, diriku berkekewajiban mengingatkan kita semua bahwa yang namanya makan minum itu tidak hanya dimaknai sebatas nasi sayur kol ikan dan teman-teman. Sebagai manusia yang masih hidup, bukankah terdiri dari :

• Tubuh, butuh asupan makanan sehat secara rutin dengan takaran porsi masing-masing sesuai kebutuhan dan untuk pertumbuhan yang sehat dibutuhkan keterampilan mengolah bahan makanan menjadi hidangan yang menyehatkan tubuh.
• 
  
• Jiwa, hidangan untuk kebutuhan jiwa inilah yang tiap-tiap hari tersedia di sekolah.
• Roh, baiknya dibahas tatap muka yah...

sehingga baik tubuh, jiwa dan roh juga butuh asupan kalau seseorang mau bertumbuh secara seimbang.

Ke sekolah adalah ke pesta! Tersedia hidangan pengetahuan, keterampilan dan baiknya bersikaplah yang sopan, jujurlah, rendah hatilah... menikmati hidangan yang tersedia. Para guru menyiapkan hidangan berbagai pengetahuan dan keterampilan. Guru wajib memiliki keterampilan mengolah berbagai pengetahuan dan keterampilan dan menyajikan, menghidangkannya kepada para peserta pesta.  demikian pun siswa yang "terpaksa" menghadapi berbagai menu "tanpa kebebasan memilih, mana yang mau disantap dan mana yang enggan disantap".