Saya lihat, saya dengar, saya rasa, saya endus, saya pikir.
Hoiii, Ada balok di mataku! demikian hal ini terus berulang entah sampai kapan.
Di telepisi, korang-korang, di radio, di banyak blog dan sait[site] orang-orang tanpa sadar berteriak, mereka berpidato, menulis, berbicara, mendengar segala sesuatu yang kenyataanya sangat berbanding terbalik!
Apa yang hendak disampaikan sesungguhnya secara tersirat maupun tersurat secara langsung menyatakan bahwa saya sedang berbohong! saya sedang menyatakan sesuatu yang tidak mampu saya lakukan! saya sedang mendusta! saya dan saya dan aku sedang berkomplot dengan diriku untuk menutupi kelemahan diri ini.
Keinginan untuk tampil menarik, bersih, berwibawa, kaya telah menutup mata ini. Secuil kesuksesan telah mengelabui mata, telinga, rasaku, hatiku tuk "melihat" dengan jernih.
Karena sesungguhnya saya tidak berani menyatakan kejujuran, ketulusan, keadilan, kepedulian, kasih sayang, kelembutan dalam sepak dan terjangku.
Hoiii, ada yang tahu cara menghalau balok ini?
Daniel Pasedan sedang berusahan mengeluarkan balok di matanya!