Mohon tunggu...
Pascalis PeWe
Pascalis PeWe Mohon Tunggu... Full Time Blogger - wirausaha sejak usia 37 th

Jangan takut memulai usaha, yang kamu takutkan justru ketika kamu terlambat memulainya

Selanjutnya

Tutup

Money

Rajin Ikut Pelatihan Tapi Gini-gini Aja

5 April 2019   11:44 Diperbarui: 5 April 2019   12:46 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu saya mengikuti seminar/pelatihan peningkatan kapasitas digital bagi UMKM di Yogyakarta. Dari judulnya sudah keren yaitu "UMKM Jogja Go Digital" (1-2/4). Acara ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta dan 80% nya didominasi kaum perempuan dan ibu rumah tangga. 

Pembicaranya pun keren mulai dari pemain sukses marketplace, motivator digital marketing, praktisi fotografi produk, hingga tips laku dari Facebook, instagram dan whatsapp business langsung dari tim facebook. 

Tak diragukan lagi, transfer ilmu dagang era digital menghipnotis peserta. Semua orang tercengang, bangga, dan bermimpi melakukan hal yang sama terutama saat testimoni dan kisah sukses. Saya bertanya dalam hati ...kok semua kisah sukses ini kesannya hanya membangun motivasi dan mimpi ya? Namanya juga motivator.

Motivator menceritakan momen klien nya saat mereka mengambil keputusan (baca: strategi)  tertentu dan tha...tha......hasilnya berdampak pada meningkatnya pendapatan berlipat. Saya paham bahwa cerita ini tak lepas dari strategi melegitimasi apa yang motivator katakan. 

Artinya klo kamu mau mengikuti panduan motivator maka akan menjadi seperti mereka yang pendapatanya meningkat ratusan kali lipat. Namun, mas motivator lupa saat yang penting yang justru diinformasikan kepada usaha kecil macam kita-kita ini adalah saat menjalani langkah-langkah nyata. 

Katakan sudah bisa bikin foto bagus, sudah bisa jual di marketplace, sudah posting di sosmed bisnis setiap hari, sudah bisa bikin caption dan deskripsi, trus kok ndak laku ya. 

Ok, sehari dijalani, seminggu, sebulan, nah.....kok cuma dilihat dan tanya-tanya saja ya? Masa seperti inilah masa dimana kami perlu seseorang yang lebih waras untuk menuntun, sementara kami sudah kalut, galau dan gila duluan karena ndak laku atau omset jualan terlalu sedikit.

Saya yakin dari 500 peserta pelatihan kemarin pasti sudah jualan via sosmed, hanya 10 % saja yang belum pakai marketplace. Sisanya sudah jualan berminggu-minggu, berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Trus ngapain mereka ikut lagi pelatihan kayak gini? Ya gimana lagi? Jawabanya ada di percakapan saya dengan beberapa peserta. Mereka ikut pelatihan lagi rata-rata depresi jualannya ndak laku, omsetnya ndak nambah berlipat-lipat. 

Mereka membuka diri lagi dimotivasi lagi agar bersemangat. Sementara isi pelatihan ya sama dari pelatihan satu ke pelatihan lainnya. 

Mereka sebenarnya sudah sering ikut pelatihan ini, mereka tahu langkah-langkahnya namun omset juga gini-gini saja. Trus masalahnya apa? Ternyata masalahnya ada pada konsistensi jualan di online. Selama jualan ada saat optimisme ini turun karena tak laku trus posting seadanya. Penentuan harga seadanya yang penting laku dsb. 

Kami memang perlu motivasi untuk merawat optimisme produksi dan berjualan dari waktu ke waktu. Akhirnya saya tersadar bahwa itu ranahnya konsultan bisnis bukan motivator. Sementara konsultan bisnis itu mahal, klo pun gratis juga terbatas maka yang gampang ya ikut aja seminar motivasi gratisan. Rajin ikut pelatihan, ya gini-gini saja hasilnya...

mimpi jd unicorn boleh tapi sementara jadi 

 cockroach aja dulu.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun