Mohon tunggu...
Partylogyowner
Partylogyowner Mohon Tunggu... Dosen - Festalogist

Penemu Ilmu Perpestaan dalam Kajian Pariwisata dan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pestalogi, Sebuah Kajian Manusia Berpesta di Dunia

27 Desember 2019   10:23 Diperbarui: 27 Desember 2019   10:25 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Konsep ini sudah sejak 2006 saya bentuk, berawal dari kejenuhan saya bekerja dalam sebuah event organizer lalu sampai pertanyaan kritis saya muncul.

Untuk apa manusia itu mengadakan perhelatan demikian akbar, biaya yang besar, konsep dekorasi yang terkadang "beyond imagination", hidangan yang mewah beraneka, artis penghibur yang terkadang harganya luar biasa hingga sebuah pesta bagi mereka yang tidak besar dalam budget untuk pestanya pun masih saja sebuah kesibukan persiapan yang meski wujudnya sederhana tetap digelar.

Meski tidak mewah namun ada sebuah arti yang terkadang tidak bisa dikatakan jika acara tersebut terselenggara penuh suka cita dalam kesederhanaan. Wahai sang pemilik jagat, saat itu saya bertanya pada Mu untuk apa manusia ini berpesta begitu sibuk, begitu banyak pihak yang terlibat, begitu bermakna.

Duduk terdiam di suatu malam sunyi medio Mei 2006 pas hari ulang tahun saya entah hari apa saya sudah lupa, mungkin juga saya tidak ingin mengingatnya.Saya harus konstruksikan kerangka berpikir ilmu murni sebuah ilmu yang menjelaskan untnk apa dan bagaimana sebuah pesta, perhelatan, perayaan, kegiatan yang begitu hiruk pikuk persiapannya hingga saatnya dan pasca acaranya.

Berangkat dari situ saya berpikir utnuk mengadopsi ilmu manajemen, manajemen even tepatnya bahwa ada periode pre even, during even, dan post even dari sini saya turunkan  sebagai kajian vokasionalnya hingga secara filosofis saya menemukan dari kajian kualitatif bahwa berpesta sejatinya untuk :

1. Melepaskan stress (Stress Release)

Saya menemukan bahwa melepaskan ketegangan hidup banyak dilakukan dengan berpesta entah itu sebuah pesta kecil bersama teman, pesta kantor yang cukup hatic lalu merayakan keberhasilnya, pesta rakyat dalam sebuah komunitas sebagai perwujudan rasa gembira dalam menjalani hari hari kehidupan, intinya manusia gembira saat berpesta, duka lara seakan sirna , sesaat hidup itu begitu berwarna dala dekapan suasana pesta.

2. Pencapaian ( Achievement)

Dari garis kontinum riwayat manusia LAHIR NIKAH MENINGGAL ditemukan banyak manusia berpesta merayakan pencapaian baik usia yang bertambah, keuntungan perusahaan yang bertambah, usia produk yang bertambah, bahkan pencapaian cinta sejati dalam pernikahan, hingga pencapaian akhir kehidupan yang dikenal dengan kematian dipestakan dengan doa doa , sedih, ikhlas, mendiang yang kini berada pada tempat yang lebih baik, semua pencapaian entah nilainya gembira atau duka distu tetap ada pesta.

3. Sajian Terbaik ( The best dish)

Sebuah pesta adalah dimana apapun yang menjadi sajian adalah yang terbaik, special, hanya disajikan pada moment itu saja, bukan sekedar kuliner namun bahan bahan terbaik pun hanya ada pada sebuah acara pesta, demi memuaskan tamu undangan, hadirin, serta memuliakan tamu sebagai bukti tuan rumah yang berusaha menjamu tamunya dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun