Mohon tunggu...
parluhutan sihombing
parluhutan sihombing Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

Guru IPA yang terus berupaya mengembangkan diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program yang Berdampak pada Murid

23 Juli 2022   17:23 Diperbarui: 23 Juli 2022   17:24 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Kamis mindfulness" adalah Program yang berdampak pada murid

  1. PERISTIWA (FACT)

Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak; menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan yang memerdekakan pada hakikatnya pembelajaran berpihak pada murid yang sudah dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara sejak tahun 1922 di perguruan Taman Siswa. Sebuah praktik baik dalam pendidikan yang memerdekakan setidaknya harus memperhatikan aspek suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan murid (ownership).  Maka salah pendidikan yang memerdekakan adalah Pembelajaran sosial emosional berbasis kesadaran penuh (mindfulness).

Kesadaran penuh (mindfulness) menurut Kabat - Zinn (dalam Hawkins, 2017, hal. 15) dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu dan kebaikan. Kesadaran penuh (mindfulness) muncul saat seorang sadar sepenuhnya pada apa yang sedang dikerjakan, atau dalam situasi yang menghendaki perhatian yang penuh. Misalnya, seorang anak yang terlihat asyik bermain peran dengan menggunakan boneka tanpa terganggu oleh suara sekitarnya, murid yang sedang memainkan musik, menikmati alur cerita dalam bacaan, menikmati segelas teh hangat, atau menikmati pemandangan matahari terbenam, atau guru yang sedang mendengarkan murid dengan penuh perhatian.  Intinya adalah adanya perhatian yang dilakukan secara sadar dengan dilandasi rasa ingin tahu dan kebaikan.

Situasi murid di UPTD SMP Negeri 1 Sei Kepayang  pada saat ini sebagian besar disibukkan dengan Smartphone seperti : bermain game, tiktok, fb, wa, instagram dan aplikasi lainnya, beberapa murid (kelas VII) masih merasa belum diterima di sekolah, beberapa murid mudah marah (terbawa suasana), beberapa murid mengalami masalah dalam keluarga, dan sebagian besar  belum mampu menemukan solusi akan permasalahan hidup. 

Berkenaan dengan hal diatas, maka UPTD SMP Negeri 1 Sei Kepayang merencanakan program " Kamis Mindfulness". Program ini adalah salah program yang berdampak pada murid  yang dilaksanakan dalam kegiatan kokurikuler setiap hari kamis dengan 30 menit sebelum pembelajaran. Program ini dilakukan dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, dan sampai evaluasi. Program ini merupakan program yang memperhatikan aspek suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan murid (ownership). 

Pada tahap perencanaan, calon guru penggerak bersama perwakilan murid meminta izin  kepada kepala sekolah tentang program kamis mindfulness, selanjutnya melakukan pembinaan teknik pelaksanaan mindfulness dengan teknik STOP : Stop (Berhenti), Take a Breath (mengambil nafas), Observe (mengamati) Proceed (memproses). Secara lengkap dengan langkahnya 1)menghentikan segala aktivitas yang sedang dilakukan; 2)menarik nafas dalam; 3)merasakan bagian tubuh mulai dari ujung jari kaki sampai ujung rambut; 4)merasakan nafas masuk dan keluar; 5)merasakan suara ada di lingkungan sekitar; 6)mengucap syukur dalam hati,  7)diakhir dengan tarik nafas. Kegiatan ini diiringi dengan lagu instrumental yang menyentuh hati. 

Setelah melakukan pembinaan teknik pelaksanaan, dilanjutkan dengan diskusi bersama murid  untuk menentukan pilihan bentuk-bentuk mindfulness yang akan dilakukan, kemudian menyusun jadwal perwakilan dari setiap secara bergantian memimpin kegiatan mindfulness sesuai kreasi, kodrat dan zamannya, mengajak rekan guru untuk berperan sebagai penuntun agar kegiatan berlangsung lancar dan tertib.

     Tujuan program kamis mindfulness adalah 

  1. Melatih warga sekolah  agar lebih fokus dalam melaksanakan aktivitas  sehari-hari.

  2. Meningkatkan kesehatan psikologis, seperti meningkatkan daya ingat dan dapat mengelola rasa sakit dengan cara mengenali emosi diri

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun