Narcos Global : Dari Amerika Latin ke China
Kabar mengenai pengerahan tiga kapal perusak Amerika Serikat menuju perairan dekat Venezuela, yang kemudian dijawab oleh Presiden Nicols Maduro dengan deklarasi mobilisasi 4,5 juta milisi rakyat, mungkin terdengar seperti babak baru dalam konfrontasi geopolitik. Namun di balik headline militer dan politik itu, ada akar persoalan yang jauh lebih tua, lebih dalam, dan lebih berbahaya : perang narkoba global.
Sejak lama, Amerika Latin identik dengan kartel kokain, dari Kolombia hingga Meksiko. Namun kini, dimensi baru muncul dengan hadirnya China sebagai pemasok fentanyl, obat sintetis yang lebih kuat dan lebih mematikan daripada heroin atau kokain. Jika Amerika Latin selama ini memainkan peran produsen berbasis tumbuhan, maka China memperluas spektrum dengan laboratorium modernnya. Hasilnya adalah kombinasi maut : narkoba tradisional dari Latin dan narkoba sintetis dari Asia, semuanya bermuara ke pasar terbesar di dunia - Amerika Serikat.
Amerika Latin : Ekonomi Narkoba yang Tak Pernah Padam
Sejarah panjang narco-politics di Amerika Latin seolah menjadi cermin betapa narkoba bukan sekadar bisnis ilegal, melainkan fondasi ekonomi dan politik. Di Kolombia, Pablo Escobar menjadikan kartelnya bukan hanya pemasok kokain dunia, tetapi juga penguasa bayangan. Ia membangun rumahsakit, stadion sepak bola, dan bahkan memegang kursi di parlemen.
Ketika Escobar mati, kartel Medelln runtuh, tapi kartel Cali segera mengambil alih. Begitu Cali melemah, kartel Meksiko seperti Sinaloa dan Jalisco New Generation naik menggantikan. Mata rantai ini terus berputar. Narkoba adalah ekonomi substitusi bagi negara-negara dengan institusi rapuh. Ia memberikan pekerjaan, uang tunai, dan bahkan semacam legitimasi sosial.
Di Venezuela, tuduhan bahwa Maduro bersekutu dengan kartel bukan hal mengejutkan. Negara yang runtuh ekonominya karena korupsi dan sanksi internasional butuh napas segar dari sumber ilegal. Bagi oposisi, itu bukti rezim narko; bagi Maduro, itu sekadar bagian dari perlawanan terhadap "imperialisme" Amerika.
Amerika sebagai Pasar dan Korban
Jika Amerika Latin menjadi ladang produksi, maka Amerika Serikat adalah pasar emas. Permintaan kokain, heroin, meth, hingga ganja dalam skala industri membuat negeri itu menjadi korban sekaligus magnet. Jalur penyelundupan lewat Meksiko adalah rute klasik : terowongan bawah tanah, truk logistik, bahkan drone. Sementara jalur Karibia menyediakan pintu air laut yang luas.
Setiap kali Washington mengumumkan kemenangan melawan kartel, publik tahu itu hanya jeda sementara. Satu jalur ditutup, jalur lain muncul. Pablo Escobar tumbang, tapi Joaqun "El Chapo" Guzmn bangkit. El Chapo dipenjara, anak-anaknya yang disebut Los Chapitos meneruskan bisnis.