Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saksi-Saksi Yehuwa Bukan Kristen

3 Oktober 2022   15:51 Diperbarui: 3 Oktober 2022   15:58 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leonard Ravenhill : Saksi-Saksi Yehuwa tidak percaya neraka, berbeda halnya dengan Kristen. Foto :  quotefancy.com

Tahukah Anda bahwa satu dari setiap 282 orang Amerika adalah Saksi-Saksi Yehuwa (John Ankerberg, What Do Jehovah's Witnesses Believe? Answers Christians Need to Know). Di negeri Wakanda inipun jumlah penganut Saksi-Saksi Yehuwa yang tak pernah berhenti syiar agama dari pintu ke pintu, meski tak seperti ratio di AS, dipastikan semakin besar tapi hidden tentu.

Ketika seorang Saksi-Saksi Yehuwa mengetuk pintu rumah Anda, tahukah Anda harus berkata apa? Maka anda harus tahu kepercayaan Saksi-Saksi Yehuwa. Dengan kata lain, kita perlu tahu latar belakang Saksi-Saksi Yehuwa, apa yang diajarkan Saksi-Saksi Yehuwa tentang Yesus, Tritunggal, dan kepercayaan Alkitabiah lainnya. Lalu apa perbedaan Alkitab Kristen dari Alkitab baru versi mereka, Kita juga perlu tahu mengapa Saksi-Saksi Yehuwa tidak merayakan ulang tahun, Natal, Paskah, dan tidak berpartisipasi dalam kegiatan patriotik atau angkatan bersenjata, dan menolak transfusi darah.

Kembali ke negeri Wakanda ini, kita sadar tentu, polarisasi yang terjadi selama ini semata hanyalah karena politik identitas yang picik. Benar, polarisasi itu sudah agak reda setelah FPI selaku tool politik dari sebarisan kekuatan politik yang ingin merebut massa dengan cara-cara yang seolah agamis, sudah dibubarkan. Politik identitas dalam kiprah para poliyo sesungguhnya tidaklah agamis, bahkan sangat merusak kesatuan dan persatuan nasional,

Mereka sudah dibubarkan. Benar. Tapi belum bubar jalan, karena terkesan kuat masih mengintip melalui busana baru atau ormas baru yang seolah sudah berbeda zatnya. Boleh jadi karena pers sudah semakin sadar untuk tidak lagi memberikan panggung kepada mereka, maka ormas dimaksud kelihatannya masih planga-plongo. Kendati demikian, matanya masih jelalatan menawarkan diri siapa nih pengguna berikut yang dapat memakai dan mengongkosinya sebagai tool politik. Kami kan penting untuk pembelokan voter pada pemilu 2024 yad, demikian si planga-plongo dari balik busana barunya.

Well, kita percaya sajalah kepada aparat penegak hukum, khususnya pihak kepolisian agar tidak memberi celah sedikitpun kepada mereka untuk dijadikan tool politik lagi seperti 2014 dan 2019.

Nah, dalam konteks inilah kita harus berani membedah apa yang ada dalam keyakinan kita, agar semua pori yang ada disitu dapat dilihat umum. O ternyata seperti itu keyakinannya, bukan seperti si penjaja yang kita lihat kemarin. Mereka ternyata adalah pengcopy paste ayat-ayat tertentu saja dalam kitab suci keyakinan si anu tsb. Padahal si anu itulah yang kita bully selama ini karena kekurangpahaman kita tentang si penjaja yang kemarin mendatangi kita door to door, seakan sama dengan keyakinan si anu. Oalahh ..

Setelah Mormonisme, maka Saksi-Saksi Yehuwa si penjaja berikut yang seakan penjaja Kristen otentik, kita pastikan juga disini, mereka bukanlah Kristen. Mereka hanya sebatas sekte yang memodifikasi sebagian ayat-ayat Alkitab baik old maupun new testament dan selebihnya adalah karya tulis mereka sendiri yang tak ada relevansinya dengan keyakinan utama Kristen.

Sejarah

Saksi-Saksi Yehuwa adalah sekelompok orang yang terpolarisasi di sekitar penafsirannya terhadap Alkitab kreasi baru mereka dan dicirikan oleh penyimpangan utama terhadap doktrin utama dari iman Kristen, khususnya fakta bahwa Allah menjadi manusia di dalam Kristus Yesus.

Charles Taze Russell adalah pendiri gerakan tsb. Ia lahir 16 Pebruari 1852 dekat Pittsburgh, Pennsylvania, AS. Pada tahun 1870, ketika masih remaja dan tanpa pelatihan theologi formal, Russell menyelenggarakan kelas Alkitab. Anggotanya kemudian menjadikannya "pendeta" mereka.

Pada tahun 1879, ia mendirikan majalah "Zion's Watchtower"; kemudian pada 1886 ia menulis jilid pertama dari tujuh buku, yang berjudul "Studies in the Scriptures". Menjelang kematiannya pada 1916, Russell telah, menurut Zion's Watchtower, melakukan perjalanan lebih dari satu juta mil, memberikan lebih dari tiga puluh ribu khotbah, dan menulis buku-buku yang berjumlah lebih dari lima puluh ribu halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun