Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mulailah Bisnis dari Paguyuban Keluarga dan Pertemanan

3 November 2021   14:08 Diperbarui: 3 November 2021   14:15 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kedai kopi zaman now, dokpri

Mulailah Bisnis dari Paguyuban Keluarga dan Pertemanan

Jumlah penduduk Indonesia saat ini kl 275 juta. Pertengahan tahun lalu, Bank Dunia resmi mengelompokkan Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah atas dengan GNI (Gross National Income) per kapita antara US $ 4.046 hingga US $ 12.535 per tahun. Perubahan status ini akan lebih memperkuat kepercayaan mitra dagang, mitra bilateral, investor, dan mitra pembangunan atas ketahanan ekonomi Indonesia.

Pandemi belum juga landai selandai-landainya memang. Pertumbuhan ekonomi agak tertahan. Tapi itulah manusia, terkepung pandemi selama jalan dua tahun ini malah membuat booming bisnis start up. Tercatat saat ini kl 80% pergerakan berbagai komunitas di negeri ini sudah bertumpu pada infrastruktur digital. Bom start up meledak ketika Tokopedia merger dengan Gojek, ketika Cloud Kitchen atau "dapur setan" atau "dapur online" semakin hidup dan berkembang.

Masyarakat kita bergerak mencari solusi melalui komunitasnya masing-masing. Inilah yang disebut sebagai inovasi sosial. Seseram apapun pandemic time yang mengepungnya, ternyata itu tak menghalangi makhluk berpikir ini untuk beradaptasi. Peran komunitas inovatif ini sangatlah signifikan dalam proses transformasi Indonesia

Boleh dikata dalam 10 tahun terakhir ini jumlah komunitas inovatif di negeri ini semakin meningkat. Sebagian besar digagas oleh penduduk berusia produktif yang saat ini disebut sebagai generasi millennial atau zillennial atau generasi mikro dari orang yang lahir antara 1993 dan 1998. Mereka adalah anak-anak tahun 2000 dan beralih dari remaja hingga dewasa selama tahun 2010-an.

Para Inovator muda ini bergerak lintas bidang seperti lingkungan, kesehatan, Pendidikan, kesadaran sejarah, pemberdayaan sosial-ekonomi, budaya, kesetaraan gender, advokasi HAM, advokasi kebijakan publik hingga harmoni dan toleransi antaretnis maupun agama.

Hadirnya berbagai jenis komunitas inovatif ini adalah cermin perlunya suatu perubahan. Ini juga dapat merepresentasikan bagaimana model kepemimpinan baru versi generasi milenial.

Dalam Bahasa BPS tahun lalu, generasi usia produktif ini mendominasi sekitar 70 persen total penduduk Indonesia. Angkatan muda ini akan lebih mudah tergerak menghadirkan inovasi sosial sebagai salah satu solusi praktis yang dapat dilakukan dengan dukungan teknologi informasi digital. Merekalah pemegang tongkat estafet yang diharapkan dapat menerobos pandemic time ini dengan berbagai inovasi karya sosial untuk kebaikan bangsa.

Pemerintah menyadari hal itu, apalagi Presiden Jkw sudah menargetkan Indonesia sudah harus menjadi negara maju pada 2045 bertepatan dengan HUT RI yang ke-100. Karenanya, pertumbuhan ekonomi 5% harus naik 7% agar bisa mengejar target tsb, bahkan bandit-bandit BLBI seperti Tommy dll yang nilep uang rakyat triliunan rupiah kini sudah ada dalam list untuk segera diproses.

Dalam rangka pemberdayaan komunitas baru dan masyarakat dalam arti luas, pemerintah telah menggulirkan konsep pentahelix atau multipihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan potensi perekonomian rakyat.

Dalam konteks nasional, pemerintah telah menetapkan Undang-Undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang memungkinkan terbukanya pola kemitraan yang lebih luas. Hal ini diharapkan mampu memotivasi BUMDesa untuk meningkatkan produktivitas usahanya, lebih kreatif dan lebih terstruktur dalam tata kelola dan manajemen. Potensi lokal di tingkat Desa/Kelurahan dan kawasan  tetap mengedepankan kearifan lokal dan bersumberdaya lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun