Mohon tunggu...
Parizka AnggaraPutri
Parizka AnggaraPutri Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Literasi di Era Digitalisasi

23 Januari 2021   10:45 Diperbarui: 23 Januari 2021   10:50 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era digitalisasi sekarang ini, banyaknya teknologi yang semakin canggih yang muncul dan menjadi daya tarik manusia untuk kebutuhan berteknologi. Banyak manfaat dan tujuan  untuk mengikuti perkembangan teknologi yang selain bertujuan memperoleh informasi juga mempermudah pekerjaan manusia agar menjadi lebih efisien. Semakin canggih teknologi, semakin banyak dan mudah informasi yang dapat kita akses salah satunya dalam hal literasi.

sekarang ini banyak aplikasi yang merambah pada hal literasi, literasi sendiri juga disebut sebagai jantung pendidikan yang sangat berperan penting dalam kehidupan. Adannya literasi membuat wawasan kita lebih luas serta pengetahuan kita juga lebih bertambah. Teknologi yang semakin canggih ini tentunya sangat berpengaruh terhadap banyaknya peminat literasi, dan tentunya juga memiliki dampak positif ,maupun negative.

positifnya adalah remaja sekarang bisa membaca dan mencari informasi di berbagai halaman internet, bisa web, berita di whatsapp, blogger, berita online, dll. Membaca lewat internet pun lebih mudah mengaksesnya juga menjadi daya tarik tersendiri membaca melalui smartphone, lengkap serta praktis dan efisien.

Secara otomatis, budaya literasi pun meningkat. Namun, apakah literasi pada zaman canggih ini bisa menjadi tolak ukur peningkatan budaya literasi? Tentu tidak, karena literasi juga harus disesuaikan dengan perkembangan jaman. 

Berkurangnya minat baca masyarakat di Indonesia pada buku cukup sering terlihat apabila kita menemui perpustakaan daerah atau perpustakaan dimana saja, kita bisa melihat dan mengamati bahwa pengunjung atau peminat pembaca disana tidak seramai pada tahun-tahun sebelumnya,

Maka dari itu, peran lingkungan, sekolah maupun keluarga sangatlah penting dan berpengaruh dalam kehidupan literasi. Peran-peran tersebut sudah seharusnya lebih mengampanyekan budaya literasi agar masyarakat tersadar bahwa budaya ini bisa hilang jika terus mengikuti perkembangan zaman sekarang tanpa adannya masyarakat yang sadar pentingnya budaya literasi.

Banyak cara untuk mengampanyekan budaya literasi, entah itu dari pemerintah, masyarakat maupun diri kita sendiri. Memanglah tidak mudah untuk membangun budaya tersebut, tetapi hal yang perlu diingat bahwa kebiasaan membaca buku salah satunya adalah seperti membiasakan diri sendiri untuk berliterasi minimal 15 menit sehari. Manfaat dari budaya literasi sendiri adalah bisa menambah wawasan serta pengetahuan, selain itu juga meningkatkan dan menambah pola acara berpikir kita, masih banyak lagi manfaat dari literasi itu sendiri.

Seperti halnya sekolah yang menerapkan budaya literasi kepada murid-muridnya maksimal 15 menit sehari di setiap pagi, ketika hal tersebut bisa diterapkan, dapat meningkatkan angka literalisasi di Indonesia. Selain sekolah, masyarakat sekitar juga bisa mengampanyekan budaya literasi dengan cara membangun  baca atau rumah literasi di sekitar desa dan menyediakan buku-buku apa saja, sehingga anak-anak maupun remaja tertarik mengunjungi dan membaca buku apa saja disana.

Selain itu program membudayakan literasi juga kita dapatkan di media sosial, dan sudah dipastikan lebih banyak pembacanya daripada yang harus datang dan meminjam buku, karena lewat media digital atau media sosial ini bisa memudahkan pembaca untuk mencari maupun membaca apa yang ingin mereka baca, sehingga bisa dibilang lebih praktis dan efisien.

Tentunya terdapat kelebihan dan kekurangan terhadap literasi melalui media sosial maupun tidak, namun setiap orang menginginkan momen literasi mereka berbeda-beda, ada yang lebih suka membaca dengan buku yang nyata dan ada yang lebih suka membaca cukup melalui smartphone ataupun PC mereka.

Sekarang banyak bermunculan aplikasi literasi di smartphone, mulai dari genre anak-anak yang sedang masuk tahap latihan mengeja kata ataupun latihan membaca, kemudian genre remaja mulai dari ensiklopedia sampai cerita fiksi dan non fiksi serta ada juga komik untuk remaja, Al-quran serta al-kitabpun juga tersedia. Banyak sekali bacaan-bacaan yang ada di aplikasi yang terdapat pada smartphone kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun