Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Definisi tentang apa itu Manusia: Suatu Ikhtiar yang Tidak Mudah

24 Februari 2023   14:29 Diperbarui: 25 Februari 2023   09:34 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Virtuvian Man. pixabay.com)

Hal yang harus kita pahami ketika mendefinisikan sejarah adalah memahami pemeran utama dalam sejarah yakni manusia. Apakah manusia itu? Berbagai ilmu selama berabad-abad berusaha untuk menjawab salah satu misteri besar ini. Tidak ada definisi tunggal tentang manusia karena kompleksitasnya. Manusia meneliti mengenai atom terkecil sampai meneliti pula mengenai jagad luar angkasa yang tak tersentuh, tetapi tangisan terbesar bagi pengetahuannya adalah "dirinya sendiri."


Makhluk Biologis

Dari sudut pandang ilmu kimia dan fisika, manusia adalah makhluk yang terdiri dari 6 unsur utama: oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, kalsium, dan fosfor. Dari sudut pandang ini, manusia tidaklah berbeda dengan batu ataupun emas. Manusia adalah kenyataan material semata-mata. Manusia dipandang hanya memiliki tubuh dan bekerja seperti layaknya sebuah mesin yang tunduk kepada hukum-hukum fisika.

Walaupun definisi ini sangat bersifat materialis, sudut pandang biologis menempatkan manusia lebih dari sekedar tanah atau batu. Manusia dipandang sebagai salah satu dari makhluk yang hidup. Ia adalah salah satu spesies yang terdiri dari beberapa sistem organ yang menyatu membentuk individu. Manusia memiliki arti yang lebih dari sekedar emas atau sebongkah tanah liat, tetapi ia tak bedanya dengan sebatang pohon yang dapat bertumbuh dan bernafas! Kenyataannya, sebagai makhluk hidup, manusia memiliki ciri khas yang melampaui ciri yang dimiliki tumbuhan. Ia memiliki kelima indera yang juga dimiliki hewan-hewan. Maka berdasarkan definisi biologis, manusia dipandang sebagai salah satu hewan. Bedanya hanyalah stuktur fisik yang mencolok: berdiri tegak pada kedua kakinya dengan sorot mata dengan wajah datarnya.

Para Ilmuan yang mengklasifikasikan makhluk hidup, yang telah dimulai oleh Carolus Linaeus (1701-1778), menempatkan manusia ke dalam kingdom Animalia, kelas Mamalia, ordo Primata, dan memiliki Spesies bernama: Homo Sapiens "manusia bijak."

Nama spesies ini justru menolak definisi biologis, karena kebijaksanaan bukalah sesuatu yang dikenal dalam definisi biologis apa pun. Tubuh manusia tidak mencerminkan ciri biologis yang secara spesifik unggul. Ketahanan tubuh manusia masih berada di bawah ketahanan tubuh seekor beruang kutub ataupun seekor unta, di mana kedua hewan itu mampu hidup di suhu ekstrem. Kekuatan otot manusia bahkan kalah dari semut yang dapat mengangkat beban yang hampir sepuluh kali lipat berat tubuhnya sendiri.

Makhluk yang berjiwa

Nama Spesies tersebut mencerminkan aspek psikis (jiwa) manusia. Hal ini menunjuk pada kemampuan spesifik manusia, yang membedakannya dengan spesies-spesies lain. Dua kemampuan yang utamanya adalah kemampuan untuk menamakan kenyataan dan membuat deinisi abstrak dalam jalinan konsep-konsep metafisik dan yang kedua seperangkat keterampilan untuk mengombinasikan alat-alat sederhana menjadi apa yang disebut sebagai teknologi.

Dalam tingkatan tertentu, hewan-hewan lain juga memiliki kemampuan sejenis. Bukan saja kerabat terdekat homo sapiens: homo Neanderthal dan homo erectus, seekor simpanse juga memiliki kemampuan linguistik. Seekor monyet dapat menamakan benda-benda ataupun situasi tertentu. Ia dapat mengatakan kepada kawanannya mengenai kehadiran singa dan mengatakan bahaya, atau memberi sinyal unutk lari! Menghindar! Atau menyerang! Seekor monyet juga dapat membuat hunian yang bagus dari dahan dan ranting pohon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun