Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Pagi"

20 Februari 2023   07:08 Diperbarui: 20 Februari 2023   07:16 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam kelam menepi,

Fajar tampil..

Segerombolan awan gelap tersingkap, sirna...

Sang digdaya pun bangkit,

merona dalam kehangatan kuning keemasan

Kedua ekor burung di dahan sana,

Berkejaran, 

Berkicau riang mengiris kebisuan halimun yang pekat

Menceritakan keajaiban dari abad ke abad,

Pagi yang sama untuk semesta yang sama

Dan lihatlah,

Gemericik air yang mengelus bebatuan berlumut itu,

Tak pernah lelah ia berlari,

Melalui kelokan dan jurang,

Begitu bening dan hening

Pagi yang sama untuk semesta yang sama,

Keajaiban yang tak pernah berubah,

Sejak hari pertama,

Selamanya

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun