Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masa Depan Sejarah Manusia

1 Februari 2023   12:43 Diperbarui: 4 Februari 2023   15:44 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kepadatan penduduk. (Dok. Shutterstock/GuoZhongHua via kompas.com)

Dua ribu tahun setelah Kristus lahir, manusia telah menentukan takdirnya sebagai penguasa mutlak biosfir. Dengan kemampuan akal budinya, manusia mampu menciptakan teknologi tinggi yang tak dapat dibayangkan oleh orang-orang di zaman kuno. 

Manusia dapat terbang lebih lama dan lebih tinggi daripada burung. Ia dapat mengendarai kendaraan yang lebih cepat daripada kuda. 

Manusia dapat berkomunikasi dari jarak ribuan mil dengan begitu mudahnya. Malam yng dulu gelap sekarang disemarakkan oleh meriahnya semburat cahaya led dan lampu pijar listrik.

Walaupun sedemikian canggih teknologi saat ini, kita masih harus menghadapi kemungkinan-kemungkinan sejarah yang mungkin tak pernah kita banyangkan sebelumnya. 

Kita masih harus terbuka terhadap kemungkinan penemuan dunia baru yang merupakan perluasan lebensraum (bhs Jerman : ruang hidup) bagi umat manusia walaupun semua itu masih sulit dibayangkan saat ini. 

Mungkin sekali lebensraum itu bukan lagi berupa daratan atau pulau tetapi sudah dalam bentuk planet-planet yang baru atau malah satelit buatan.

Wacana akan bentuk baru tempat hunian ras manusia ini telah banyak dicitrakan dalam film-film yang bercorak futuristik. Sebenarnya gambaran film-film tersebut mewakili harapan umat manusia yang berusaha mencari solusi akan masalah ledakan penduduk yang tengah terjadi. 

Perkembangan jumlah manusia yang tak terkontrol mulai terlihat sejak awal abad 20, telah membawa persoalan pelik secara global. Sumber daya alam termasuk lahan hunian yang digunakan manusia terbatas, sedangkan jumlah manusia semakin bertambah.

Harapan akan penemuan "dunia baru" itu sejalan dengan berhasilnya manusia melakukan penjelajahan ruang angkasa sejak dekade 60-an, dengan berhasilnya teknologi ruang angkasa Amerika Serikat dan Uni-Soviet. 

(Salah satu bangunan di Akropolis Yunani/Pixabay.com)
(Salah satu bangunan di Akropolis Yunani/Pixabay.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun