Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Sang Pencuri Hujan"

19 Januari 2023   14:03 Diperbarui: 19 Januari 2023   14:09 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu dewa dalam mitologi Yunani (Sumber: pixabay)

Balasan Aryabuana yang  nampak polos membuat sang kaisar langit bertambah bingung. Ia butuh waktu untuk menenangkan diri.

"Tahan anak itu untuk sementara waktu di penjara langit. Perlakukan dia dengan baik dan jangan berlaku kasar. Aku akan putuskan apa yang harus dilakukan kemudian," titah sang kaisar langit.

***

Satu bulan kemudian...

Sungai-sungai menjadi kering kerontang. Air laut pun makin surut. Embun tak pernah terlihat lagi. Manusia-manusia menghentikan segala doa dan persembahan kepada dewa-dewi karena putus asa dan kehabisan bahan yang harus dipersembahkan.

Beberapa manusia yang masih hidup adalah yang mampu mengetahui beberapa mata air tersembunyi di sela-sela bebatuan gua di pedalaman hutan, yang kini gersang dan mengering rapuh.

Khayangan mulai bergetar. Tanpa doa dan pujian persembahan manusia, makhluk-makhluk khayangan nulai melemas dan tak berdaya. Sang kaisar langit sendiri hanya terduduk lemas di takhtanya, tak mampu berbuat apa-apa lagi. Dalam keadaan ini, tiba-tiba ada suatu kekacauan besar yang menyeruak.

"Perhatian! Barisan balatentara siap menghadang pemberontak!!!" seruan kepala pengawal itu membuat seluruh khayangan terjaga.

Ternyata sesosok makhluk gaib berpakaian serba hitam dengan rambut kelam panjangnya sedang menyapu bersih ribuan penjaga istana khayangan. Para penjaga yang lemas itu dengan mudahnya dilenyapkan olehnya dengan satu tendangan atau satu tapakkan saja. Dalam waktu yang singkat, ia berhasil berhadap-hadapan dengan sang kaisar langit.

"Siapa kau?" tanya Kaisar langit sambil bergetar menghadapi sosok wanita misterius itu.

"Kau masih ingat aku? Aku datang untuk membalaskan dendamku!" Dengan perlahan wanita misterius itu membuka selubung di wajahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun