Mohon tunggu...
Anggitsari Parendra
Anggitsari Parendra Mohon Tunggu... -

Ketika sesuatu tak terungkapkan oleh lisan, menulis adalah pilihan yang menyenangkan :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Selamat Untuk yang Menang Perang BBM

31 Maret 2012   03:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:13 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13331671411747003697

Selamat ya untuk siapapun atas hasil keputusan rapat paripurna semalam :) Akhirnya per-1 April harga BBM tidak jadi naik, walau ada embel-embelnya. Meskipun pelaksanaan rapatnya seperti rapat para bocah di "Taman Kanak-kanak" namun keputusan yang diambil semalam adalah keputusan yang aman dan fair. Aman dan fair untuk siapapun baik yang pro maupun yang kontra. Lhah jadi yang menang perang siapa??? Menang perang??? Pliss deh, jangan ikut-ikutan kayak bocah... Ini bukan tentang perang, bukan tentang menang atau kalah, tapi tentang pengambilan keputusan yang manakah yang paling tepat. Terus apa hubungannya isi artikel ini dengan judulnya? Ya nggak ada ^_^V, iseng aja bikin judulnya, kalau keberatan baca, silakan menutup halaman ini :) Oke...kembali ke topik! Tadi saya katakan fair dan aman untuk siapapun baik yang pro maupun yang kontra terhadap kenaikan BBM. Kok bisa??? Aman karena baik yang pro maupun yang kontra terhadap kenaikan harga BBM akhirnya keinginannya terpenuhi semua. Betul kan? Kalau masih ada yang tidak terima misalnya harga BBM tetap harus naik per-1 April 2012 atau ada yang maunya harga BBM tidak boleh naik sampai kapanpun, itu namanya adalah orang yang egois! Fair (adil) karena semua bisa sama-sama belajar dan merenungkan bagaimana yang sebaiknya. Mereka yang pro harga BBM harus dinaikkan akhirnya mau tidak mau harus bisa melihat dan akan lebih baik jika menjalankan peluang/ pilihan lain selain dengan menaikkan harga BBM. Sedangkan mereka yang kontra terhadap kenaikan harga BBM juga akan bisa melihat bagaimana dampaknya terhadap negara setelah 6 bulan ke depan jika harga BBM tetap. Fair kan? Semuanya jadi saling mendengar dan saling melihat, dan semoga saja dengan begitu akhirnya bisa saling mengerti satu sama lain. Jika siapapun sudah saling mengerti duduk permasalahan, solusi, dan resikonya maka apapun keputusan akhir nantinya (6 bulan lagi), bisa diterima dengan tangan terbuka (#dan semoga dengan senyum yang lebar juga, hehe). Ya, itulah hikmah yang bisa diambil dengan keputusan kenaikan harga BBM yang "tertunda". Tersedia waktu bagi semua orang untuk bisa belajar dan merenungkan kembali langkah apa yang sebaiknya dijalankan. Seiring dengan menunggunya waktu sampai 6 bulan lagi, pastinya dampak dari tertundanya kenaikan harga BBM sudah banyak mengantri. Misal: penimbunan BBM pasti akan semakin merebak dimana-mana seperti jamur di musim hujan, jika para pengambil keputusan tidak bijaksana dan cekatan dalam menentukan langkah lain untuk menekan defisit APBN maka tentunya hutang negara akan semakin menumpuk, dan masih banyak lagi pastinya. Resiko itu pasti ada apapun keputusannya. Dan dari resiko kita bisa belajar (menyadari dan mengerti) banyak hal tentunya. Memang mahal sih harga yang harus dibayar dengan mengambil sebuah resiko. Tapi bukankah pelajaran berharga memang selalu mahal harganya? ;p

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun