Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Usai Lord Luhut, Lahirlah Lord Dasco

9 April 2025   10:07 Diperbarui: 9 April 2025   10:07 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dasco makan bersama dengan Rocky Gerung Cs (Foto: JPNN.com)

Coba senggol Sufmi Dasco Ahmad, pasti langsung ramai. Heboh satu republik. Aktivis dari berbagai kalangan dan latar belakang seketika muncul. Berbaris apa membentengi Dasco. Menghalau serangan. Hebat, pokoknya. 

Terbaru, ketika Tempo menyenggol Dasco yang konon terkait judi online alias judol di Kamboja. Seketika ramai-ramai membantah dugaan itu sekaligus menyerang Tempo. Pokoknya, Tempo salah dan Dasco mustahil salah. Begitu.

Dasco yang lahir di Bandung, Jawa Barat pada 7 Oktober 1967, kini menjelma menjadi "Lord". Perannya di pemerintahan Prabowo memang tak diragukan lagi. Ia piawai bermain politik. Pertemuan Megawati dan Prabowo yang baru saja berlangsung juga atas kerja politik Lord Dasco. Sebelumnya, tentu saja sangat banyak yang dikerjakan Dasco.

Rocky Gerung, yang rajin mengkritisi pemerintahan Jokowi termasuk Prabowo, juga tampak menikmati acara makan bersama dengan Dasco. Paling tidak, begitu yang dituliskan Syahganda Nainggolan, tokoh buruh dan pendiri Sabang Merauke Circle (SMC). Kata Syahganda yang ikut hadir dalam acara makan bersama itu: Rocky dan Dasco sangat lahap sekali menikmati sayur lodeh. Mungkin sudah bisa dipastikan tak ada kata "dungu" yang keluar dari mulut Rocky dalam pertemuan itu. Mungkin loh ya, mungkin.

Nah, kalau sudah begini, agaknya sudah cukup kuat alasan untuk menciptakan narasi baru. Bahwa di era Prabowo telah lahir seorang Lord, namanya Lord Dasco. Sementara pendahulunya, Lord Luhut yang bertaji di masa Jokowi, kini sedikit menepi. Tibalah pada pepatah Inggris: old soldiers never die, they just fade away. Luhut memang masih menyala tetapi ada waktunya pula untuk sedikit menepi. Lord Dasco kini memimpin.

Satu lagi. Jika Lord Luhut lebih memilih gaya buldoser, to the point tanpa tedeng aling-aling, maka Lord Dasco menyukai sebaliknya. Lembut, halus, "soft spoken" kalau meminjam istilah anak muda.

Bagaimana, sudah siap senggol Lord Dasco?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun