Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Vandiko Gultom Pecah Rekor di Tanah Batak, Masih Lajang Sudah Terpilih Jadi Bupati Samosir

18 Desember 2020   19:56 Diperbarui: 18 Desember 2020   19:59 4329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vandiko Gultom (Foto via: greenberita.com)

Vandiko Gultom masih lajang, umurnya belum genap 29 tahun. Lahir di Banjarmasin, 16 Februari 1992. Saya sengaja memilih kata 'lajang' sebagai kata keterangan bahwa Vandiko belum berkeluarga. Bagi orang Batak, orang yang belum menikah selalu disebut dengan lajang, bukan dengan kata ganti yang lain meski serupa makna. Misalnya menggunakan salah satu penggalan lagu tenar milik Koes Plus: "Begini nasib jadi.....dst". Nah, kata terakhir tanpa akhiran --an itu sangat jarang bahkan diharamkan digunakan di masyarakat Batak. Tak lain karena makna kata itu dalam bahasa Batak adalah alat vital perempuan. Tak sopan, nanti.

Lalu apa yang menarik dari seorang Vandiko? Sosok ini sangat menarik, karena meski masih lajang dan masih sangat muda tetapi di luar dugaan mampu menumbangkan bupati petahana Samosir, Rapidin Simbolon. Menariknya lagi, selisih suara antara Vandiko dan Rapidin terpaut cukup jauh, termasuk dengan Marhuale Simbolon, calon bupati yang juga ikut berlaga.

Bayangkan, seorang Vandiko yang masih belia rupanya mampu menumbangkan petahana. Sudah begitu, petahana Rapidin didukung oleh PDIP, parpol yang sangat dicintai di tanah Batak. Bandingkan dengan pilkada tetanggganya, Kabupaten Toba yang dimenangi Poltak Sitorus yang diusung koalisi PDIP dan juga menumbangkan petahana Darwin Siagian.

Di Kabupaten Humbahas yang juga tetangga Samosir, juga begitu. Jagoan PDIP menang atas kotak kosong. Pada pilkada sebelumnya, di Kabupaten Tapanuli Utara (induk dari Kabupaten Toba, Samosir, dan Humbahas), jagoan Pilkada Nikson Nababan juga menang dua kali berturut-turut. Nah sekarang, kenapa di Samosir jagoan PDIP yang notabene petahana malah ditumbangkan 'anak kemarin sore?'

Itulah yang membuat seorang Vandiko menjadi menarik. Kendati masih muda tetapi mampu memecahkan rekor untuk pertama kalinya. Vandiko yang diusung koalisi NasDem, PKB, Golkar, Demokrat, Gerindra, dan Hanura itu menorehkan sejarah baru dalam perpolitikan lokal terutama di tanah Batak.

Makanya tak heran, kemenangan Vandiko yang berpasangan dengan Martua Sitanggang menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen Batak. Sebab inilah kali pertama seorang anak muda dan bahkan belum menikah tetapi sukses merebut kemenangan sebagai bupati. Vandiko bahkan mengoreksi "cita-cita sosial" masyarakat Batak secara umum yakni Hamoraon (kekayaan), hagabeon (berkeluarga/berketurunan), dan hasangapon (kekuasaan/jabatan).

Ketiga cita-cita itu sejatinya harus berurutan dimulai dari kekayaan, keturunan, dan kekuasaan. Seseorang akan disebut sudah lengkap apabila sudah memiliki ketiga cita-cita tersebut. Jika kaya saja tetapi tidak berkeluarga, maka seharusnya belum boleh mencicipi kekuasaan. Itu sebabnya, syarat mutlak untuk bisa menjadi raja adat pada kalangan Batak sejak zaman dahulu adalah berkeluarga terlebih dahulu.

Namun kini tradisi itu seolah diacak-acak oleh Vandiko Gultom. Bahkan bagi PDIP, berdasarkan pemberitaan media massa, kemenangan Vandiko disebut-sebut akibat masifnya politik uang. PDIP merasa ada yang janggal di balik kemenangan Vandiko, bahkan Vandiko disebut-sebut rela menghabiskan dana hingga Rp 100 miliar. Wow, fantastis.

Protes PDIP ini pun rasanya kurang pas. Karena semua tahu, seluruh calon juga menerapkan strategi politik uang. Bedanya, ada yang memberikan sedikit ada yang banyak. Ada yang terang-terangan, ada yang gelap-gelapan. Sama saja semua. Tidak ada yang betul-betul murni tanpa uang. Lalu ketika kalah, kenapa harus mempersoalkan kemenangan orang lain?

Begitulah kira-kira fenomena Vandiko. Walaupun harus dicatat pula, kemenangan Vandiko masih berdasarkan hitungan sementara, belum menjadi keputusan final KPUD Samosir. Horas...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun