Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Seruan Anies dan "Horor" Jakarta Kota Mati

22 Maret 2020   00:00 Diperbarui: 22 Maret 2020   06:08 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Bundaran HI Jakarta di Malam Hari (Foto Dipetik Awal Maret 2020-Dokpri)

Jauh lebih seram dari itu karena langsung menyasar ke sektor paling fatal yakni ekonomi. Roda perekonomian akan berhenti yang otomatis berdampak pada krisis hingga rawan menimbulkan kerusuhan sosial dan politik. Sederhananya, bayang-bayang tragedi '98 mungkin bisa menggambarkan betapa repotnya nanti Ibu Kota.

Lihat saja, menurut para pakar ekonomi, sebanyak 70 persen peredaran uang berada di Jakarta. Bisa dibayangkan kalau Jakarta nanti berubah menjadi 'kota mati'.

Maka uang sebanyak itu akan mengalami pelambatan total yang secara langsung akan memukul perekonomian secara nasional. Belum lagi pukulan telak yang bakal dialami oleh pekerja informal yang jumlahnya juga tak sedikit.

Sehingga, suka atau tidak suka, dan bukan bermaksud meremehkan kerja keras pemerintah sejauh ini, pukulan virus corona kali ini betul-betul membuat kelabakan semua pihak.

Anies sebagai gubernur ingin melindungi warganya, tetapi di sisi lain Presiden sangat mengkhawatirkan bencana yang jauh lebih dahsyat, baik secara ekonomi maupun secara politik.

Bila disimpulkan secara singkat, seruan Anies bukan hanya sekadar menjadikan Jakarta mirip kota mati. Tetapi lebih dari itu, ada ancaman cukup serius yang kini mengintai Istana. Semoga saja Indonesia tetap dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun