Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jenderal Carlo dan Terobosan Menteri Erick

24 Januari 2020   01:37 Diperbarui: 24 Januari 2020   01:34 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Irjen Pol Drs Carlo Brix Tewu (Bizlaw.id)

Menteri BUMN Erick Thohir rasanya paling banyak dibahas sejak akhir tahun lalu. Namanya selalu muncul di media massa dan media online, saban hari. Isu yang menyangkut Erick diminati publik, plus pejabat.

Dari isu perusahaan asuransi pelat merah Jiwasraya hingga Asabri yang menyusul belakangan. Di pusaran isu tersebut, mau tak mau nama Erick pasti disebut.

Sebelum isu Jiwasraya dan Asabri mencuat, sepak terjang Erick yang sukses mencuri perhatian publik adalah pengurangan jumlah deputi, dari 7 menjadi hanya 3 saja.

Terobosan ini ditempuh Erick setelah Presiden Jokowi menyokong Erick dengan dua orang wakil menteri. Dengan begitu, Kementerian BUMN kini dipimpin 1 menteri, 2 wakil menteri, dan 3 deputi.

Sokongan deputi bagi Erick sudah pasti sangat penting mengingat banyaknya perusahaan BUMN yang harus diurus. Juga berkaitan dengan tekad Erick yang telah memulai aksi bersih-bersih di lingkungan BUMN. Sehingga menggandeng jenderal aktif sebagai deputi merupakan keputusan yang sangat tepat.

Seperti diberitakan bizlaw.id, adalah Irjen (Pol) Carlo Brix Tewu yang ditunjuk sebagai salah satu pejabat di bawah Menteri BUMN Erick Thohir. Penunjukan Jenderal Carlo yang masih berstatus anggota aktif Polri ini berdasarkan Telegram Rahasia (TR) yang diterbitkan Kapolri pada Selasa (21/1/2020).

Dalam TR disebutkan, Jenderal Carlo dimutasikan dari Deputi V Bidkor Kamtibmas Kemenkopolhukam ke Kementerian BUMN. Masuknya Jenderal Carlo ini merupakan yang pertama kali seorang Jenderal aktif ke Kementerian BUMN.

Selain bertugas di Kemenkopolhukam, Carlo juga dipercaya sebagai Sekretaris Pokja IV Kemenko Perekonomian yang biasa disebut Satgas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi.

Satgas ini diketahui memiliki prestasi gemilang yakni berhasil merampungkan 177 kasus dalam tiga tahun terakhir. Adapun potensi investasi yang berhasil diselamatkan dari kasus-kasus tersebut mencapai Rp880 triliun.

Sebelum mengabdi di Kemenkopolhukam dan Pokja IV, Carlo juga pernah dipercaya sebagai Wakapolda dan Kapolda Sulawesi Utara.

Dengan kehadiran Carlo, Menteri Erick tampaknya ingin mempercepat dan memperkuat aksi bersih-bersih perusahaan BUMN. Pengalaman dan sepak terjang Jenderal Carlo menjadi senjata ampuh bagi Erick untuk membereskan persoalan di tubuh BUMN.

*Sebagian isi artikel ini sudah pernah dimuat di bizlaw.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun