Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

BUMN "Sakit" Bermunculan, Apa Kabar Rini Soemarno?

16 Januari 2020   21:58 Diperbarui: 16 Januari 2020   22:16 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno (Tribunnews)

Sore ini Depok, Jawa Barat dilanda hujan lebat serta angin kencang. Sampai-sampai, merobohkan kanopi milik tetangga depan rumah. Untung saya cepat melapor ke beliau hingga mobil yang parkir tepat di bawah kanopi akhirnya selamat. Urung tertimpa kanopi. Tak lama, hujan dan angin mereda. Semuanya kembali berlangsung normal. Pedagang keliling kembali patroli ke dalam kompleks perumahan. Beruntungnya lagi, aliran listrik sama sekali tidak terganggu. Aman sentosa.

Soal kanopi roboh itu, saya kembali teringat kepada pengembang perumahan. Yang keberadaannya entah kini di mana. Mungkin menggarap proyek baru. Di tempat lain, yang semoga saja lebih menguntungkan dari sebelumnya. Tidak ada lagi ikatan dengan pengembang, percuma saja melaporkan ada kanopi yang roboh. Toh, kontrak jual-beli sudah selesai ditandatangani. Beres tanpa perselisihan.

Namun masalah kanopi roboh tentu sangat berbeda dengan perusahaan BUMN yang belakangan sangat menghebohkan publik. Dua perusahaan pelat merah yakni Jiwasraya dan Asabri dikabarkan 'jebol' lantaran ulah nakal para oknum. Entah siapa oknum itu. Tetapi yang pasti, bos seluruh perusahaan BUMN tentu ada. Menteri BUMN yang dulu dijabat Rini Soemarno. Pertanyaannya, apa kabar beliau?

Itulah yang terlintas di pikiranku sore ini. Kenapa kasus seheboh sekarang hanya menyasar pejabat-pejabat Sriwijaya yang kini telah diproses hukum Kejaksaan Agung. Uniknya lagi, media massa sejauh yang saya baca, belum pernah membahas Rini. Tak mengaitkan kasus Jiwasraya dengan pejabat lama. Apalagi, kasus yang mencuat saat ini tidak mungkin terjadi di era Erick Thohir, pengganti Rini. Erick justru kebagian warisan 'BUMN sakit' dari Rini.

Entah kebetulan atau tidak, media sosial terutama twitter, yang kadang-kadang lebih 'tajam' dari media massa, sejauh ini juga tampak adem-ayem saja. Tidak ada kehebohan yang menyeret-nyeret nama Rini. Justru yang paling disibukkan malah Demokrat, karena konon tragedi asuransi itu terjadi di era pemerintahan SBY. Hal ini semakin menimbulkan keanehan bagi saya sendiri. Kenapa tak seorangpun yang membahas Rini.

Padahal, paling tidak dari sisi pemberitaan media, memintai tanggapan Rini atas kasus tersebut sudah pasti menarik. Ada hal baru yang diberitakan. Syukur-syukur, ada benang merah yang bisa ditarik lebih dalam lagi. Tentang siapa sesungguhnya yang menjerumuskan Jiwasraya hingga terbelit utang hingga puluhan triliun rupiah.

Rini yang menjabat sebagai Menteri BUMN sejak 2014-2019 sejatinya sangat penting untuk dimintai tanggapan. Antara lain, kenapa selama ia menjabat, persoalan Jiwasraya tak sedikitpun mencuat ke permukaan. Begitu juga dengan Asabri. Apakah betul Jiwasraya dan Asabri sama sekali tak bermasalah di zaman Rini? Kalau tidak, lalu di era siapa? Mungkinkah di era Sofyan Djalil saat menjabat Menteri BUMN di era SBY?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang penting digali. Tujuannya bukan ingin menjatuhkan atau mencoreng nama baik Rini. Justru sebaliknya, dengan adanya komentar dari Rini, maka persoalan ini akan bisa terungkap lebih jelas lagi. Sebagai pejabat nomor satu di BUMN selama lima tahun, Rini seyogianya mengetahui persoalan hingga seluk-beluk perusahaan pelat merah yang dipimpinnya.

Terlebih lagi, berbeda dengan kanopi roboh tadi, Rini secara moral juga masih memiliki utang. Tak lain karena ia mantan pejabat negara, yang dipercaya Presiden untuk mengurusi perusahaan milik negara. Barangkali, kalau berkenaan, Rini tak perlu menunggu 'kejaran' media massa. Sebab tanpa diminta sekalipun, Rini sejatinya masih punya tanggung jawab moral terhadap nasib perusahaan BUMN. Sebab bisa jadi, antrian 'BUMN sakit' ini masih belum habis. Tapi semoga saja tidak.

Apa kabar Rini Soemarno?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun