Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Di Balik Nafsu Besar Media Mr X Hajar Garuda, Ada Apa?

30 Juli 2019   15:46 Diperbarui: 30 Juli 2019   15:52 1935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Garuda Indonesia (Kompas.com)

Pemberitaan soal laporan keuangan Garuda Indonesia cukup menarik dicermati. Di satu sisi, publik mengkritik kinerja keuangan maskapai Garuda yang belum sesuai harapan masyarakat. Tetapi di sisi lain publik mengeluh karena "mahalnya" harga tiket pesawat. Padahal kenaikan harga tiket tersebut baru terjadi sejak awal 2019, sementara Garuda (juga maskapai swasta lainnya) sejak beberapa tahun lalu telah merasakan pahitnya bisnis penerbangan. 

Garuda Indonesia, sebagai maskapai pelat merah memang empuk dikritik dengan mengatasnamakan rakyat banyak. Terlebih, Garuda saat ini tidak lagi berbadan hukum Persero seratus persen. Garuda kini punya kewajiban mengumumkan laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena statusnya sebagai perusahaan Terbuka (Tbk). Berbeda, misalnya, seperti Pertamina yang masih seratus persen Persero, tak punya kewajiban mengumumkan laporan keuangannya secara terbuka. 

Bukan soal bagaimana Garuda merevisi laporan keuangannya, justru bagian paling menarik terletak pada nafsu besar media tertentu -- sebut saja Media Mr X--  "menghajar" Garuda. Nafsu besar itu bisa dengan mudah dicermati melalui sajian pemberitaan media Mr X. Antara lain dengan menuliskan judul berita yang bombastis dan cenderung membentuk opini pesimisme terhadap kinerja keuangan Garuda. Di sinilah kecurigaan mulai muncul. 

Betulkah pemberitaan yang rajin menghajar Garuda tersebut murni atas kebijakan redaksi? Atau jangan-jangan ada campur-tangan pemilik modal yang menyetir pemberitaan redaksi? Untuk menjawabnya, silakan membaca berita terkait Garuda di beberapa portal media online yang saat ini dijadikan referensi berita di tengah masyarakat. Misalnya, Kompas.com, Bisnis.com, Kontan.co.id, Kumparan.com, dan lainnya. 

Bila mencermati pemberitaan Garuda di Kompas.com, misalnya, tampak cukup "fair". Porsi "menghajar" Kompas.com tetap berimbang dengan selalu menghadirkan rasa optimisme untuk bangkit kembali. Salah satu contoh menghadirkan optimisme itu adalah dengan menurunkan berita dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Bukan melulu soal laporan laba-rugi. 

Portal media lain seperti Bisnis, Kontan, maupun Kumparan juga sama. Tetap menyajikan revisi laporan keuangan Garuda, namun juga berimbang dengan mengutip siaran pers versi Garuda. Penulisan judul maupun gaya penyajian beritanya pun begitu. Tetap berimbang sehingga menimbulkan rasa optimisme. 

Tetapi bagaimana dengan portal media Mr X? Tentu Anda sudah paham media mana yang saya maksud tanpa harus secara gamblang menyebut namanya. Lagipula, ini demi menjaga asas praduga tak bersalah, tidak boleh menuduh sembarangan tanpa disertai bukti otentik. Anggaplah ini hanya sebagai analisis belaka, yang mudah-mudahan dapat dijadikan sebagai referensi untuk memahami dinamika Garuda dengan kacamata yang lebih luas.

Membidik Garuda ke Tangan Swasta 

Lantas apa motif media Mr X hingga teramat rajin menghajar Garuda? Sekali lagi, tanpa bermaksud menuduh, pertanyaan ini memang sangat penting diajukan. Terutama bila dikaitkan dengan sosok pemilik media Mr X yang merupakan salah seorang  pengusaha kakap di Indonesia. Apakah ada maksud ingin menguasai Garuda dan bagaimana caranya? 

Hasrat menguasai Garuda yang saat ini masih dikendalikan pemerintah sangat mungkin terjadi. Jalannya sudah terbuka lebar, yakni dengan membombardir kinerja keuangannya. Dengan asumsi keuangan yang tidak sehat, opini akan diarahkan pada kebijakan yang seharusnya ditempuh pemerintah. Yakni melibatkan pihak swasta ke internal Garuda. Dengan kata lain, Garuda yang menjadi maskapai kebanggaan Indonesia sangat mungkin jatuh ke dalam pelukan swasta. 

Namun tentu saja tak semudah itu. Perlu proses dan tarik-menarik yang panjang, bahkan ikut melibatkan DPR. Karena masih panjang, tak usah heran kalau media Mr X akan terus "menggoreng" isu Garuda. Bila perlu sampai gosong. Bila salah satu media milik Mr X menghajar Garuda dengan isu yang terus dikembangkan, tidak lama kemudian media milik Mr X lainnya juga akan tayang. Lalu, dalam hitungan jam, media lainnya yang juga milik Mr X, akan menayangkan berita yang sama.

Pertanyaan yang muncul, apakah pengalaman di masa lalu ketika perusahaan BUMN jatuh ke tangan swasta akan kita biarkan kembali terjadi? Rasanya tidak. Sebab bagaimanapun, Garuda Indonesia merupakan maskapai kebanggaan kita bersama. Garuda bukanlah nama yang ringan dan layak dipermainkan. Garuda itu nama besar, sebuah lambang yang merujuk pada pada dasar negara kita: Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun