Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

FPI Bubar atau Lanjut, Kuncinya di Prabowo

29 Juli 2019   00:43 Diperbarui: 29 Juli 2019   00:54 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ormas FPI terancam, izinnya habis dan belum diperpanjang pemerintah. Masih dikaji  dengan berbagai macam pertimbangan. Presiden Jokowi sendiri membuka peluang untuk menghentikan langkah ormas yang didirikan Habib Rizieq Shihab (HRS) tersebut. Jika tidak sejalan dengan Pancasila, FPI bisa dibubarkan. Begitu isi berita yang beredar dalam dua hari ini.

Membahas eksistensi FPI dari sisi hukum tentunya akan sangat panjang dan rumit. Masing-masing punya tafsir hukum sendiri, baik yang pro maupun yang kontra. Kedua argumentasi hukum itu pun sah-sah saja bila ditinjau dari sudut pandang kebebasan berekspresi. Sulit membedakan mana yang argumen yang sesuai hukum dan mana yang tidak.

Daripada pusing soal hukum dan aturan yang mengikat ormas, cara instan tetapi ampuh menyelesaikan polemik ini adalah dengan terjunnya Prabowo Subianto. Kuncinya ada di sosok yang dekat dengan HRS tersebut. Itu berarti, FPI bubar atau lanjut sepenuhnya ditentukan oleh keputusan politik, bukan hukum. Lagipula, bukankah hukum merupakan produk politik?

Lalu kenapa harus Prabowo? Tentu sangat berkaitan dengan cairnya hubungan politik antara Jokowi dan Prabowo. Bahwa tensi politik pasca Pilpres kini sudah mulai reda, ditandai dengan rekonsiliasi politik sesama elit. Permintaan Prabowo, semisal memperpanjang izin FPI, rasanya akan dikabulkan Presiden Jokowi.

Kini pertanyaan yang muncul adalah, apakah Prabowo mau mengajukan permohonan itu kepada Jokowi? Bila mengingat hubungan Prabowo-HRS khususnya dalam masa Pilpres, tampaknya tak berlebihan bila Prabowo kali ini "gantian" membantu HRS.

Pengorbanan politik HRS kepada Prabowo dengan terang-benderang bisa disaksikan. Saking berkorbannya, Prabowo pernah berjanji akan menjemput HRS bila terpilih sebagai Presiden. Itu bukti kalau Prabowo punya utang budi kepada HRS.

Namun begitu, bisa saja Prabowo tak bersedia membantu HRS. Terutama bila mencermati perkembangan politik belakangan ini. Sebab siapa yang menyangka bahwa Prabowo akhirnya bersedia bertemu Jokowi? Tapi faktanya, itulah yang terjadi.

Kira-kira begitu. Kunci apakah FPI akan dibubarkan atau tidak, kuncinya ada di Prabowo. Bersediakah Prabowo? Menarik dinantikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun