Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Anies Tatap Pilpres 2024, Prabowo Bakal Kalah Lagi?

24 Juli 2019   20:14 Diperbarui: 24 Juli 2019   20:16 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan Anies-Paloh

Tontonan politik kian seru saja. Saat Mega dan Prabowo berjanji makan siang, eh Surya Paloh dan Anies Baswedan tak mau kalah. Mereka juga makan bersama. Lokasi pertemuan keempat tokoh itu pun berdekatan. Di Jalan Teuku Umar dan Jalan RP Soeroso. Sama-sama di wilayah Menteng. Kawasan elit di Jakarta.

Kehebohan wajar terjadi. Tak lagi hanya milik Prabowo dan Mega yang berkompetisi saat Pilpres lalu. Surya Paloh juga sukses mencuri perhatian publik. Itu karena ia mempromosikan Anies Baswedan sebagai capres potensial di Pilpres 2024 mendatang. Mengejutkan memang, tapi itulah yang terjadi.

Ketika kubu 01 dan kubu 02 sedang asyik merajut rekonsiliasi, Surya Paloh yang Ketum  NasDem malah "mengelus" Anies, lawan politik NasDem di tingkat Jakarta maupun nasional. Di Jakarta, NasDem mendukung Ahok saat Pilgub lalu, bukan Anies. Begitu juga di kancah nasional.

Lalu apa maksud di balik pertemuan itu? Surya Paloh tampaknya sedang ingin mengusik mimpi besar Prabowo. Asumsinya, Prabowo dan kubu Mega-Jokowi sudah sepakat bersama di 2024 nanti. Apalagi kita tahu, saat ini belum ada pesaing Prabowo yang kemungkinan besar memenangi Pilpres lima tahun berikutnya.

Nah, ketika Prabowo sedang berada di harapan tertinggi, maklum sudah tiga kali kalah di Pilpres, Surya Paloh justru bermanuver lagi. Yakni dengan mempromosikan Anies sebagai capres. Tentu saja, Anies tak menolak. Malah senang.

Paling tidak, Anies tinggal menggaet partai lain untuk menguatkan dukungan. Peluang itu pun terbuka, semisal menggaet PKS, PKB, atau Demokrat. Tinggal menentukan siapa cawapresnya saja. Salah satu contoh, duet Anies-AHY merupakan kandidat yang berpotensi membuyarkan mimpi Prabowo.

Ditambah lagi, Anies masih punya kans besar untuk mempromosikan dirinya sendiri melalui berbagai kebijakan di Pemprov DKI Jakarta. Ia adalah sosok yang paling banyak disorot, terlepas pro kontra yang hadir.

Nah, jika Anies Baswedan akhirnya maju sebagai penantang Prabowo di Pilpres berikutnya, apakah Prabowo akan terpaksa menelan pil pahit kembali? Peluang itu terbuka lebar, terutama bila Surya Paloh betul-betul serius menggadang Anies.

Apakah Prabowo akan kalah lagi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun