Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Mudik Cerdik Pilihan

Cerita Mudik KM Kelud 2019, Naik-Turun Penumpang di Tengah Laut

29 Mei 2019   00:22 Diperbarui: 29 Mei 2019   00:41 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal kayu menghampiri KM Kelud (dokpri)

Daratan sudah terlihat jelas ketika KM Kelud memasang gigi "netral", Senin siang, 27 Mei 2019. Kapal berhenti sekira 300 meter dari bibir pantai. Saya sedikit gembira saat kru mengumumkan kalau kapal sudah tiba di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun. "Berarti nanti sore sudah di Belawan, lebih cepat dari jadwal," gumamku.

Lama ditunggu, kapal pemandu tak kunjung datang, menarik Kelud ke dermaga. Malah, yang wara-wiri justru kapal bertuliskan "Polisi" dan "KPLP". Selang 10 menit, dari dermaga terlihat kapal kayu penuh penumpang, banyak di antara mereka mengenakan jaket pelampung. Tak semua berjaket pelampung.

Kapal kayu itu perlahan mendekati kapal yang kami tumpangi, dan tanpa dipandu menjadi objek jepretan kamera ponsel para penumpang. Mendadak fotografer.  Pelan tapi pasti, sisi kapal kayu itu lantas menempel ke sisi kiri KM Kelud.

Tali pengaman dengan sigap disangkutkan kru kapal kayu. Dua kapal beda ukuran itu kini bersatu, menyisakan jarak sedikit saja, setipis ukuran ban bekas mobil. Tangga dengan lebar satu meter dengan panjang kira-kira 10 meter meluncur dari KM Kelud ke bagian depan kapal kayu.

Tanpa berlama-lama, para penumpang dari kapal kayu itu diminta menaiki tangga, dipandu kru kapal dan tak lepas dari pantauan aparat polisi dan KPLP. Keamanan penumpang betul-betul dijaga. Saya menghitung ada tiga kapal kayu dengan sarat penumpang melakukan hal serupa.

Selain menaikkan penumpang, ada juga penumpang yang turun menggunakan tangga yang sama. Tapi sudah jelas dong penumpang naik yang harus didahulukan, bukan yang turun.

Proses naik-turun penumpang ke KM Kelud (Pribadi)
Proses naik-turun penumpang ke KM Kelud (Pribadi)
Ini berbeda dengan moda transportasi lain seperti kereta api maupun bis kota, yang penumpang turun wajib diprioritaskan. Ada yang tahu alasannya? Jawab di kolom komentar ya!

Proses naik-turun penumpang itulah yang cukup mendebarkan. Sebab jika salah langkah sedikit saja, penumpang rawan jatuh ke laut walau risiko mautnya cukup kecil. Itu tadi, aparat polisi memang bersiaga penuh di sekitar tangga. Pertolongan sudah dipastikan paten punya.

Apalagi penumpang tersebut mayoritas dilengkapi jaket pelampung. Namun tetap saja terlihat menegangkan. Setidaknya bagi saya yang menyaksikan secara langsung. Ngeri-ngeri sedap.

Proses naik-turun selesai, kapal kembali "masuk gigi". Perlahan meninggalkan Tanjungbalai Karimun menuju Belawan, Medan. Kubayangkan malam nanti akan tidur dengan nyenyak tanpa guncangan ombak di lautan.

Apes, meleset. Kukira Tanjungbalai Karimun itu sama dengan Tanjungbalai, nama pelabuhan yang berada di Provinsi Sumut, tak jauh lagi dari Belawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Mudik Cerdik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun