Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kado HUT ke-20 Tobasa, Menanti Kelahiran Kabupaten Toba

8 Maret 2019   23:27 Diperbarui: 8 Maret 2019   23:25 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi Perayaan HUT Tobasa di Parsoburan (Facebook/Desli Pardosi)

Genap sudah 20 tahun usia Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) pada Jumat, 9 Maret 2019. Tobasa merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumut pada 1999 silam. Puncak perayaan ulang tahunnya cukup meriah, digelar tiga hari berturut-turut dari 7-9 Maret di tiga kecamatan yakni Habinsaran, Borbor, Nassau (Habornas).

Perayaan tahun ini cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu dipusatkan di Balige, ibukota Tobasa. Tetapi kado yang paling dikenang kali ini bukan soal lokasi perayaannya, melainkan rencana perubahan nama Tobasa menjadi hanya Toba saja.

Selama ini memang banyak yang keliru, mengira Samosir masih merupakan bagian dari Tobasa. Sangat wajar mengingat Tobasa masih terselip kata Samosir. Padahal sejak 2003 lalu, Samosir sesungguhnya sudah berpisah dari Tobasa. Tetapi karena nama Tobasa tak kunjung diganti menjadi hanya Toba saja hingga sekarang, Samosir sering dianggap masih bagian dari Tobasa.

Mengganti atau mengubah nama sebuah daerah memang bukan urusan sederhana. Sebab peresmian maupun revisi nama daerah harus berdasarkan UU yang tentunya melalui banyak proses hingga disahkan pemerintah pusat bersama DPR. Begitu pula dengan Kabupaten Tobasa (dan Kabupaten Mandailing Natal) yang dibentuk berdasarkan UU No 12 Tahun 1998.

Tobasa pada awal pembentukannya memang masih meliputi seluruh wilayah Samosir, sebuah pulau yang terdapat di tengah Danau Toba, itu. Namun selang beberapa tahun tepatnya 18 Desember 2003, Kabupaten Samosir (dan Kabupaten Serdang Bedagai) kembali diresmikan berdasarkan UU No 36 Tahun 2003. Sejak saat itulah, Samosir resmi berpisah dari Tobasa.

Kini setelah 16 tahun tetap menyandang nama Tobasa kendati telah ditinggalkan Samosir, Tobasa diharapkan akan memiliki nama baru yakni hanya Kabupaten Toba. 

Menariknya lagi, penyerahan naskah akademik perubahan nama tersebut akan diserahkan Pemkab Tobasa kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang dijadwalkan hadir langsung di Parsoburan, lokasi puncak perayaan HUT ke 20 Tobasa, Sabtu 9 Maret 2019.

Kenapa menarik? Karena sepanjang ingatan saya, inilah kali pertama Gubernur Sumut datang ke Parsoburan, yang bila menempuh perjalanan darat membutuhkan waktu 8 jam dari Medan.

Nantinya, Gubernur akan kembali mengusulkan perubahan nama tersebut kepada pemerintah pusat untuk dibahas dan diresmikan bersama DPR melalui UU yang baru.

Sebagai warga perantauan Tobasa, saya berharap Tobasa yang saat ini terdiri dari 16 kecamatan tersebut, semakin maju dan berkembang. Dirgahayu Tobasa.

Mari menyambut kelahiran Kabupaten Toba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun