Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menggemakan #JokowiOrangnyaBaik, Ujian Pelik Pasukan Medsos Jokowi

16 Februari 2019   14:31 Diperbarui: 16 Februari 2019   15:22 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bos Bukalapak Bertemu Jokowi (Kompas.com)

Ini pelajaran penting bagi tim medsos capres Jokowi. Niat menyerang bos Bukalapak Ahmad Zacky, malah berbuah serangan balik dari tim lawan. Celakanya, serangan balik itu tak hanya bergema di jagad maya Indonesia, tetapi juga menyebar hingga seluruh dunia.

Kenapa? Karena dengan menggemanya tagar di medsos yang merugikan Jokowi, sudah cukup membuktikan bahwa tim medsos Prabowo tidak bisa dianggap enteng. Meski hanya berstatus sebagai penantang dengan modal kampanye terbatas, tim Prabowo terbukti mampu mengalahkan pasukan medsos Jokowi.

Meski demikian, permintaan maaf bos Bukalapak, seperti dilaporkan banyak media massa, Sabtu (16/2/2019), merupakan langkah maju dari tim Jokowi. Kedatangan bos Bukalapak ke Istana dan bertemu Jokowi setidaknya sudah cukup meredam isu kekalahan tim medsos Jokowi.

Namun permintaan maaf itu baru permulaan saja. Selanjutnya adalah bagian paling pelik yakni bagaimana membalikkan keadaan. Untungnya, dalam pandangan saya pribadi, tim medsos Jokowi sudah menyadari bahwa aksi menyerang Prabowo justru rawan menjadi bumerang. Strateginya harus diubah  dengan hanya menonjolkan sisi kebaikan Jokowi.

Lalu lahirlah tagar #JokowiOrangnyaBaik yang langsung menggema di jagad twitter. Namun begitu, strategi dengan terus-menerus menyuarakan prestasi Jokowi selama 4 tahun memimpin bukan tidak mungkin mendapat serangan balik juga dari tim medsos Prabowo. Hanya saja, strategi ini jauh lebih aman dari serangan balik walau terasa monoton dan cenderung membuat netizen merasa bosan.

Monoton, di situlah letak tantangan pelik yang bakal dihadapi pasukan medsos Jokowi. Tak lain karena secara psikologis massa, netizen cenderung menyukai isu yang "menyerempet" ketimbang isu yang datar-datar saja. Contoh sederhana, kesuksesan pembangunan infrastruktur Jokowi di era Jokowi sangat sulit menuai reaksi positif publik. Sebaliknya, yang paling banyak dibahas adalah soal bagaimana pemerintah harus berutang demi membiayai infrastruktur tersebut.

Tetapi saya meyakini pasukan medsos Jokowi kini lebih hati-hati mengamati dan menganalisis isu yang layak dilempar ke dunia maya. Walaupun harus diakui, menggemakan #JokowiOrangnyaBaik bukan pekerjaan gampang. Menjadikan Jokowi menjadi "medsos darling" itu sungguh ujian yang pelik. Apalagi, masa kampanye kini hanya tersisa dua bulan.

Kerja, kerja, kerja!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun