Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jelajah Papua Barat, Berkunjung ke Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas

15 November 2018   22:06 Diperbarui: 15 November 2018   22:11 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baju seragam berwarna biru merupakan ciri khas mereka, berlengan pendek berbahan kain lumayan tebal. Mereka tampak gagah mengenakan itu. Sejumlah atribut di bagian lengannya semakin melengkapi jati diri mereka. P2TIM, Petro Tekno, dan EC ITB merupakan atribut yang tertera di seragam berlengan pendek itu.

Namun yang paling 'garang' dari atribut itu adalah EC ITB. Itu karena EC ITB merupakan sebuah sertifikasi berstandar internasional. Bagi pekerja migas, memiliki sertifikasi EC ITB adalah keistimewaan tersendiri. Dengan sertifikat asal Inggris tersebut, bekerja di perusahaan migas di belahan dunia manapun sudah terbuka lebar. Singkatnya, EC ITB adalah "sertifikat sakti" yang berlaku di seluruh dunia.

Memperoleh sertifikat EC ITB bukan saja sulit secara teknis tetapi juga mahal dari segi biaya. Secara teknis, seluruh proses pelatihan dan ujiannya menggunakan bahasa Inggris. Untuk mengikuti pelatihan dan ujiannya, biaya yang harus digelontorkan juga mencapai puluhan juta rupiah. Kalau gagal ujian alias tidak lulus, jangan harap uang kembali.

Tetapi ada kabar baik bagi pemuda Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Seluruh proses pelatihan dan pendidikan untuk menggondol EC ITB itu dilakukan secara gratis. Biaya asrama, makan, seragam, dan lainnya ditanggung seluruhnya oleh Pemkab Bintuni. Pemuda Bintuni hanya cukup bermodal semangat dan kemauan belajar saja.

Selama 3,5 bulan, pemuda Bintuni digembleng di Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) di Teluk Bentuni. P2TIM merupakan lembaga yang dibentuk Pemkab Bintuni bekerjasama dengan Petro Tekno pada awal 2017 lalu. Pembentukan P2TIM merupakan strategi Pemkab Bintuni guna mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan untuk bekerja di sektor industri kimia maupun migas.

Saat ini, angkatan pertama P2TIM yang berjumlah 100 orang telah dinyatakan lulus dan akan langsung bekerja di sejumlah perusahaan migas nasional seperti BP Indonesia. Adapun angkatan kedua saat ini juga berjumlah 100 orang. Para siswa di P2TIM dibekali pelatihan dan pendidikan dari tenaga ahli yang disiapkan PetroTekno khususnya di bidang caffolding dan rigging (lifting).

Pengetahuan siswa semakin sempurna karena materi pelatihan di P2TIM juga didukung peralatan teknik yang betul-betul sama dengan peralatan yang digunakan oleh perusahaan kimia maupun migas. Tak hanya mendapat pelatihan dan akomodasi yang seluruhnya ditangggung Pemkab Bintuni, para siswa lulusan P2TIM juga mendapat sebanyak 18 sertifikat, khususnya EC ITB. Selain mendapat pelatihan teknis, para siswa P2TIM juga dibekali pengetahuan matematika dan bahasa Inggris.

Simak foto-foto suasana di P2TIM Petro Tekno Teluk Bintuni berikut ini:

Fasilitas belajar P2TIM
Fasilitas belajar P2TIM
Fasilitas belajar P2TIM
Fasilitas belajar P2TIM
Fasilitas belajar P2TIM
Fasilitas belajar P2TIM
Fasilitas belajar P2TIM
Fasilitas belajar P2TIM
Suasana fasilitas belajar P2TIM
Suasana fasilitas belajar P2TIM
Kunjungan Bupati Bintuni dan Bos BP Indonesia
Kunjungan Bupati Bintuni dan Bos BP Indonesia
Denah Lokasi P2TIM
Denah Lokasi P2TIM
Suasana di P2TIM
Suasana di P2TIM
Tampak luar lokasi P2TIM
Tampak luar lokasi P2TIM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun