Dengan kata lain, Luhut sebagai tokoh jemaat HKBP dipastikan juga diundang oleh Sekjen HKBP, dan undangan seperti itu merupakan kehormatan tak ternilai bagi jemaat HKBP termasuk Luhut. Mendapat undangan dari Ephorus atau Sekjen bagi jemaat HKBP merupakan sesuatu yang luar biasa, sebab kedua tokoh itu dianggap sebagai representasi Tuhan di dunia. Menolak berpotensi celaka akhirat, kira-kira begitu sederhananya.
Kok Luhut malah ke Meikarta? Bukan ke acara peresmian gereja HKBP yang dihadiri Sekjen HKBP dan Gubernur Anies? Di sinilah menariknya. Saya menduga, kedatangan Anies ke gereja HKBP merupakan sinyal "perdamaian" yang ditujukan kepada Luhut. Perdamaian soal apa?
Tentu saja soal reklamasi Teluk Jakarta. Anies ingin mengakhiri perbedaan pendapat dengan Luhut. Atau lebih tegasnya, Anies akan menerima keputusan Luhut soal reklamasi. Maka, dalam waktu dekat, publik Indonesia akan menyaksikan cerita sukses kelanjutan proyek reklamasi.
Itu....(jangan lupa sambil menegakkan jari telunjuk)....