Mohon tunggu...
Pardosa Godang
Pardosa Godang Mohon Tunggu... Dosen - Pelayan, pengajar dan pembelajar

Haus belajar, harus terus sampai aus ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Andai Ratu Elizabeth II Tak Mendesak Pangeran Charles untuk Bercerai

12 September 2022   15:51 Diperbarui: 12 September 2022   16:03 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia berduka dengan wafatnya Ratu Elizabeth, pemimpin Kerajaan Britania Raya setelah 70 tahun bertakhta. Banyak puja-puji disampaikan dengan berbagai sikap dan prestasi yang dicapai selama hidupnya.

Sayangnya, posisi sang ratu dalam kemelut rumah tangga Pangeran Charles dan Putri Diana "sekadar" memberikan izin bercerai kepada pasangan fenomenal dengan upacara pernikahan yang sangat elegan pada masanya. 

Bukan melarang, sebagaimana perceraian sangat dilarang dalam kekristenan.

Kompas (28/08/2020) mencatatkan kenangan akan perceraian tersebut.

Agustus 1996, dua bulan setelah Ratu Elizabeth II mendesak pasangan itu untuk bercerai, pangeran dan putri mencapai kesepakatan akhir. Sebagai imbalan atas hak untuk mempertahankan rumahnya di Istana Kensington dan gelarnya sebagai Putri Wales, Putri Diana setuju untuk melepas gelar "Yang Mulia". Ia juga sepakat untuk tidak mengklaim apa pun atas tahta Inggris di masa mendatang

Persis satu tahun kemudian, Putri Diana tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Paris karena tabrakan tunggal bersama Dody al Fayed -- kekasih terbarunya? -- yang masih menyimpan misteri hingga kini.

Kemarin Pangeran Charles dinobatkan jadi Raja Charles III menggantikan sang ratu dengan Camilla -- mantan kekasihnya yang kemudian jadi teman selingkuhnya ketika masih berstatus suami dari Putri Diana -- yang "sekadar" jadi permaisuri bukan Ratu layaknya pasangan sejatinya seorang Raja.

Antusias publik sangat jauh bedanya dibandingkan dengan peristiwa pernikahan mereka 29 Juli 1981 yang gegap gempita dan menyukacitakan jutaan manusia di berbagai belahan dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun