Mohon tunggu...
Pardosa Godang
Pardosa Godang Mohon Tunggu... Dosen - Pelayan, pengajar dan pembelajar

Haus belajar, harus terus sampai aus ...

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Penyingkapan Polisi Tewas di Rumah Dinas Jenderal Polisi, Satu Demi Satu Mengarah ke Nomor Satu?

19 Juli 2022   11:20 Diperbarui: 19 Juli 2022   11:25 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://koran.tempo.co/

Misteri terbunuhnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (dikenal sebagai Brigadir J) di rumah dinas Inspektur Jenderal Ferdy Sambo yang adalah supir pribadi Putri Chandrawaty, isteri sang jenderal makin tersingkap satu demi satu.

Dugaan terjadi pembunuhan berencana makin menguat dengan mulai agresifnya Tim Penasehat Hukum yang mendampingi keluarga almarhum dalam mencari keadilan dan berupaya membuat kasus misterius ini menjadi terang benderang. Paling tidak, segala kejanggalan akan terjawabkan.

Semula Duel Antar Ajudan, Bergeser Pada Dugaan Pembunuhan
Tiga hari setelah peristiwa terbunuhnya Brigadir J -- menurut polisi terjadi di rumah sang jenderal, dugaan keluarga korban ada kemungkinan lain -- polisi menyampaikan terjadi tembak-menembak antara korban dengan Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu (dikenal sebagai Bharada E) yang adalah ajudan sang jenderal yang konon sedang melakukan tes PCR (tanpa didampingi ajudan ...).    

Dengan bukti-bukti luka yang tidak semuanya merupakan efek tembakan, Tim Penasehat Hukum menolak dugaan kematian sebagai akibat duel antar polisi. Tuduhan perundungan dilakukan korban terhadap isteri jenderal juga coba dipatahkan -- karena 'nggak masuk akal juga -- dengan dugaan bahwa itu semua "sekadar" rekayasa. 

Pembunuhan diduga terjadi di luar rumah, apalagi semua saksi mengatakan tidak mendengar suara tembakan sama sekali.

Penonaktifan Sang Jenderal
Perkembangan pengusutan kemudian mengakibatkan penonaktifan Inspektur Jenderal Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri per kemarin 18/07/22, tindakan yang banyak diusulkan oleh masyarakat untuk memudahkan penyelidikan.

Kenapa Kapolri baru menonaktifkan setelah beberapa hari dari peristiwa pembunuhan? 

Apakah ada indikasi keterlibatan sang jenderal yang baru ditemukan sehingga memantapkan Kapolri dalam bersikap untuk menonaktifkan orang nomor satu di Divisi Propam tersebut?

Makin menarik untuk mengikuti perkembangan kasus yang akan menyingkap satu demi satu misteri yang terselubung sampai saat ini. Kita tunggu saja!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun