Mohon tunggu...
Pardosa Godang
Pardosa Godang Mohon Tunggu... Dosen - Pelayan, pengajar dan pembelajar

Haus belajar, harus terus sampai aus ...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Reshuffle, Memang Sudah Saatnya

14 Juni 2022   13:14 Diperbarui: 21 Juni 2022   09:48 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nasional.kompas.com/

Hari ini media aras nasional mengabarkan tentang menguatnya kabar bahwa Presiden Jokowi akan melakukan perombakan kabinet. Tak tanggung-tanggung, isu yang berkembang mengatakan bahwa waktunya adalah besok, 15 Januari 2022. Kemungkinan hal ini sebagai respon (tepatnya penafsiran) atas larangan para menteri ke luar daerah sebelum tanggal "keramat" tersebut.

Bagi beberapa orang kalau memang benar terjadi, hari tersebut bisa menjadi "keramat". Atau tepatnya hari yang patut dikenang. Utamanya bagi para menteri yang masuk dan atau keluar dari jajaran Kabinet Indonesia Maju. Dan Rabu -- seperti biasanya -- dijadikan sebagai hari yang paling disukai pak presiden dalam mengumumkan sesuatu yang sangat penting, pengumuman kabinet adalah satu di antaranya. Itu berdasarkan kejadian berulang kali.

Siapa yang Sudah Saatnya Diganti?
Lembaga sigi independen kompeten mengeluarkan rilis terbaru perihal hasil survei terhadap tanggapan masyarakat mengenai kinerja menteri Kabinet Indonesia Maju. Sebanyak 53,5 persen responden merasa puas dengan kinerja menteri-menteri yang sedang bekerja saat ini.
Artinya, hampir setengah responden yang belum merasa puas dengan kinerja para menteri. Masing-masing kita tentu punya preferensi tentang hal ini.

Selain kinerja yang menjadi parameter utama, sebaiknya para menteri yang sudah terang-terangan berkeinginan ikut kontestasi capres juga sebaiknya diganti. Ini menyangkut konsentrasi, kepada kinerja pemerintahan yang kurang dari dua tahun lagi, juga kepada konsentrasi sang capres itu sendiri. Selain itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan di luar pemerintahan. Bukankah pemimpin harus bisa menjadi contoh panutan?

Kembali pada hasil sigi tadi, disebutkan juga bahwa 63,1 persen responden setuju Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Sangat dominan, bukan? Dan satu di antaranya adalah aku. Anda jugakah?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun