Mohon tunggu...
Parastiwi Ananda
Parastiwi Ananda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Non Scholae Sed Vitae Discimus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Pulang Kampung: Mahasiswa UNDIP Mengajarkan Cara Mengatur Keuangan dan Membuat Face Shield di Rumah

13 Agustus 2020   09:13 Diperbarui: 13 Agustus 2020   09:41 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Izin dan diskusi dengan ketua RT | Dok.Pribadi

Kabupaten Bogor (12/08/2020) -- Masuknya wabah virus COVID-19 di Indonesia yang di mulai sejak bulan Maret, mengakibatkan hampir segala aktivitas pertemuan fisik terhenti seperti aktivitas perkantoran, pendidikan, dan lain-lainnya. Agar semua aktivitas tersebut tetap dapat berjalan di tengah pandemi, diberlakukanlah bekerja dan belajar dari rumah sebagai solusinya untuk meminimalkan penyebaran COVID-19. Tidak terkecuali dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang biasanya dilakukan dengan menerjunkan langsung mahasiswa ke desa-desa yang telah ditetapkan. Sebagai alternatifnya, Universitas Diponegoro (UNDIP) tetap menerjunkan mahasiswanya untuk melakukan KKN tetapi dengan istilah lain yaitu KKN Pulang Kampung yang dimulai tanggal 5 Juli -- 15 Agustus 2020. Sehingga mahasiswa tetap dapat melaksanakan kegiatan KKN tetapi dengan cara mengabdi kepada masyarakat di kampung halamannya masing-masing. KKN UNDIP tim II periode 2020 ini mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)."

Salah satu mahasiswi UNDIP bernama Paras (21), yang bertempat tinggal di RT.007 RW.013 Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor membuat sebuah program kerja yang berkaitan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 12 perihal konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Sesuai bidang disiplin mahasiswi tersebut yaitu Ekonomi Islam, program kerja yang ditawarkannya ialah "Sosialisasi Cara Mengatur Keuangan Secara Syariah". Dipilihnya program kerja tersebut atas dasar hasil survei lapangan yang dilakukan di sekitar lingkungannya juga dengan berdiskusi dengan kepala RT setempat yang ternyata mayoritas warga di kawasan tersebut tingkat perekonomiannya masih tergolong dalam kelas menengah ke bawah. Sehingga ia membuat program kerja tersebut dengan harapan agar para warga (khususnya warga Muslim disana) dapat lebih bijak dalam mengatur keuangannya dan dapat mengaturnya sesuai ajaran Islam yang berguna untuk menumbuhkan kebiasaan baik masyarakat dalam membelanjakan hartanya, sehingga nantinya akan berdampak pula pada meningkatnya taraf hidup masyarakat.

 

Sosialisasi
Sosialisasi "Mengatur Keuangan Secara Syariah" via WAG | Dok.Pribadi

Sosialisasi
Sosialisasi "Mengatur Keuangan Secara Syariah" via WAG | Dok.Pribadi 

Program kerja yang ia buat tersebut dikemas dalam bentuk poster yang dibagikannya pada tanggal 25 Juli secara online melalui Whatsapp Group (WAG) RT.007/ RW.013 Kelurahan Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor untuk menghindari adanya pertemuan fisik dalam rangka pencegahan penyebaran virus COVID-19. Beberapa warga merespon secara aktif dengan memberikan masukan-masukan terhadap poster dan juga aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disampaikan oleh mahasiswi tersebut yaitu tentang mengatur keuangan secara syariah. Hingga pada akhirnya terciptalah suatu forum diskusi yang baik antara warga dan mahasiswi UNDIP tersebut.

Membagikan video
Membagikan video "Demo Pembuatan Face Shield" via WAG | Dok.Pribadi

Membagikan video
Membagikan video "Demo Pembuatan Face Shield" via WAG | Dok.Pribadi

Bukan hanya membuat program kerja mensosialisasikan cara mengatur keuangan secara syariah saja, tetapi mahasiswi tersebut juga membuat sebuah program kerja yaitu "Demo Pembuatan Face Shield yang dikemas dalam bentuk video" yang dibagikan pada tanggal 6 Agustus ke Whatsapp Group (WAG) RT.007 RW.013 Kelurahan Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.  Selain membagikan video cara pembuatan face shield tersebut, mahasiswi itu juga memberikan sedikit penjelasan akan kelebihan menggunakan face shield sebagai perlindungan ekstra untuk mencegah penularan dari virus COVID-19. Dipilihnya program kerja tersebut bertujuan agar masyarakat dapat memproteksi lebih diri mereka sendiri dengan menggunakan perlindungan ekstra seperti face shield karena penggunaan masker hanya mampu menutupi bagian hidung dan mulut saja sedangkan jalur masuk penularan virus tersebut bisa juga melalui mata, sehingga alangkah lebih baik dan lebih aman jika menggunakan masker yang ditambah penggunaan face shield, terutama ketika pergi ke tempat-tempat yang sulit untuk menerapkan jaga jarak seperti di pasar atau fasilitas umum lainnya supaya terhindar dari bahaya virus COVID-19. Mahasiswi tersebut juga mengingatkan warga bahwa penggunaan face shield tidak bisa menggantikan masker karena walaupun face shield dapat menutupi seluruh wajah tetapi masih terdapat celah yang terbuka, sehingga penggunaan face shield ini wajib digunakan bersamaan dengan masker.  Beberapa warga di grup tersebut merespon dengan positif dan juga bertanya berkaitan dengan penggunaan face shield, dan beberapa warga juga memberikan masukan-masukan atas video yang dibuat. Mahasiswi UNDIP tersebut berharap agar semua masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menggunakan alat perlindungan diri di tengah-tengah pandemi, juga berperan pentingnya penggunaan alat perlindungan tambahan agar dapat bersama-bersama membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Oleh:   Parastiwi Ananda - Ekonomi Islam, FEB, Universitas Diponegoro

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun