Mohon tunggu...
Naga Hitam
Naga Hitam Mohon Tunggu... -

:)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pesugihan

25 Mei 2012   05:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:49 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Pembelajar Sekaligus Para Pejuang Surga, anda semua kita semua adalah sama-sama Pembelajar Sekaligus Pejuang Surga. Anda berhak bahkan wajib mendapatkan Surga di akhirat kelak, namun anda juga berhak bahkan wajib menikmati surga sejak kehidupan anda yang saat ini di dunia nyata ini.

Melalui artikel ini, saya akan memberikan motivasi dahsyat yang mantap untuk menyadarkan, membangunkan juga membangkitkan segala bakat maupun potensi terpendam di dalam diri anda yang berhak serta wajib anda dayagunakan dan haram anda sia-siakan. Karena itulah, disini saya bukan sekedar memotivasi anda, tapi saya akan membantu anda secara langsung untuk mengaktifkan juga memfungsikannya dengan optimal.

Pernahkah anda mendengar kata Pesugihan? Ada 2 paradigma/pandangan tentang Pesugihan, yakni:

1. Pesugihan adalah jalan untuk terbebaskan dari segala bentuk masalah terkait urusan finansial umumnya hutang piutang, modal usaha dan menjadi kaya raya dengan jalan instan seperti dana gaib dll yang bersifat klenik.

2. Pesugihan adalah jalan untuk terbebaskan dari segala bentuk masalah terkait urusan finansial umumnya hutang piutang, modal usaha dan menjadi kaya raya dengan jalan cepat nan tepat yang baik, benar dan sejati dengan langkah-langkah nyata yang menjadi akselerasi pencapaian kebebasan finansial yang sesungguhnya sebagai keleluasaan finansial yang semestinya dimiliki oleh setiap manusia.

Nomor 1 kita sebut dengan Kuadran 1 dan nomor 2 kita sebut dengan Kuadran 2. Tanpa basa-basi, saya tegaskan mengenai kedua Kuadran tersebut kepada anda:

1. Kuadran 1 adalah Kuadrannya orang-orang yang kecewa juga putus asa dengan kehidupan finansialnya, tak berpikir jernih, mengikuti rasa negatif di dalam diri, mengalami pengalaman pahit sudah jatuh lantas tertiban tangga pula, stres, depresi bahkan tak sedikit yang berakhir bunuh diri lantas di akhirat membawa tiket neraka yang kekal abadi.

2. Kuadran 2 adalah Kuadrannya orang-orang yang menyadari Hakikat Ketuhanan Kemanusiaan yang kesadarannya pun akan semakin terbesarkan tersempurnakan, senantiasa mensyukuri anugerah kenikmatan Tuhan dengan sikap-sikap nyata bahkan mengakui bahwa apapun yang dialaminya di permukaan bumi adalah surga, mempunyai pola pikir yang cerdas dimana cerdas tak harus berpendidikan tinggi karena patokan kecerdasan ada pada kemampuan berpikir jernih tak mengikuti rasa-rasa negatif di dalam diri, kegagalan-kegagalan juga kesalahan-kesalahannya menjadi jalan besar kesuksesan-kesuksesan juga kejayaan-kejayaan, langkah-langkahnya selaras dengan Hukum Alam Hukum Tuhan yang menjamin perjalanan hidupnya sebagai pencapaian keamanan finansial sekaligus kebebasan finansial, menjadi penolong bagi banyak orang yang juga sedang berjuang walaupun sedikit di belakang jejaknya lantas di akhirat membawa tiket Surga Kekal Abadi.

Silakan anda pastikan saat ini anda berada di Kuadran yang pertama atau yang kedua. Sangat simpel, bila anda berada di Kuadran yang pertama, pindahkan posisi anda saat ini juga ke Kuadran yang kedua dengan ketegasan sikap kepada diri anda sendiri. Ingat, sebelum anda tegas kepada orang lain di luar diri anda, anda mesti tegas terlebih dahulu kepada diri anda sendiri. Kalau anda sudah berada di Kuadran yang kedua, anda telah berada di posisi yang baik, benar dan sejati sebagaimana patennya 1+1 sudah pasti =2, maka sudah pasti anda mencapai kesuksesan dan kejayaan karena ini sudah Hukum Alam Hukum Tuhan.

Selanjutnya, saya akan perjelas kepada anda, dimanakah posisi kondisi finansial anda agar anda paham apa yang mesti anda lakukan dan setelah memahaminya, anda harus melakukan apa yang semestinya anda lakukan. Bekerja dan berbisnis bagi saya adalah bagian dari surga kehidupan. Begitupun semestinya diri anda menikmati pekerjaan maupun bisnis yang anda jalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun