Mohon tunggu...
Kebijakan

Jadilah Pemilih Cerdas, Suara Anda Menentukan Takdir

9 Juli 2018   12:50 Diperbarui: 9 Juli 2018   12:47 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih dalam suasana PILKADA serentak, yang kemarin baru saja digelar pada tanggal 27 Juni 2018 di seluruh wilayah Indonesia. Ada sekitar 150.107.164 jiwa atau setara 73,24 persen penduduk yang tercantum sebagai daftar pemilih tetap. 

Masyarakat yang telah terdaftar menjadi pemilih tetap pada tahun ini di dominasi oleh rentan usia 17 -- 40 tahun. Yang mana daftar pemilih pemula meningkat 6,2 persen, dengan kata lain antusiasme masyarakat pada tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh para bakal calon yang mulai mengayomi kawula muda dengan memanfaatkan media sosial sebagai salah satu sarana memperkenalkan diri. 

Seiring dengan semakin meningkatnya sumber daya masyarakat, mendukung terselenggaranya demokrasi dengan baik. Mengingat pesta demokrasi pemilihan kepala daerah menjadi salah satu ajang untuk menyuarakan aspirasi kepada para pemimpin negeri ini. 

Hal ini sejatinya juga harus di imbangi dengan bagaimana sistematika atau tata cara masyarakat tersebut menyuarakan hak nya secara cerdas dan jeli, tidak hanya asal pilih berdasarkan dari apa yang menjadi visi misi bakal calon selama masa kampanye, tetapi juga harus mampu mengidentifikasi bagaimana rekam jejak bakal calon kepala daerah yang akan mereka pilih. 

Dari segi kompetensi bakal calon, mulai dari kualitas kinerja hingga kuantitas intelektual mereka selama berkecimpung di dunia politik. Dilanjutkan dengan segi sosial, yakni bagaimana pandangan masyarakat terhadap sosok figur bakal calon.

Sampai pada kerohanian, yang mana menitik beratkan kepada hubungan bakal calon dengan kehidupan pribadinya. Ketiga hal ini lah yang harusnya menjadi titik tumpuan para pemilih atau yang mempunyai hak sebagai daftar pemilih tetap untuk menentukan siapa yang nantinya akan dipilih.

Lantas bagaimana caranya agar kita mampu menjadi pemilih yang cerdas?. Banyak sisi yang dapat dijadikan panutan dalam hal memilih siapa yang tepat untuk diberi mandat sebagai pemimpin, dari sisi intrapersonal pemilih haruslah dimulai dari kepekaan terhadap demokrasi itu sendiri, menjujung tinggi asas kejujuran, keadilan, dan komitmen. 

Demokrasi yang jujur, memilih berdasarkan obyektifitas juga dapat menjadi salah satu cara untuk menjadi pemilih cerdas. Selanjutnya adalah proses interpersonal, yakni identifikasi bakal calon yang akan anda pilih. 

Dewasa ini juga telah banyak media yang mampu anda gali informasinya terkait bakal calon. Mulai dari akun media sosial, portal berita, dan apabila memungkinkan tidak ada salahnya untuk menelaah apa saja yang sudah diperbuat atau yang telah menjadi prestasi para bakal calon dalam tahun kinerja sebelumnya. 

Karena salah satu kunci anda dapat menentukan pilihan adalah mengenali bakal calon yang akan anda pilih. Mengenal lebih dalam sosok pemimpin yang nantinya akan memimpin anda, dapat mempererat hubungan emosional anda dengan mereka. Sebaliknya, jika anda hanya sekedar tahu tanpa mengenal siapa bakal calon yang akan anda pilih, bukan tidak mungkin nantinya anda akan kecewa di kemudian hari. 

Pemimpin yang baik didukung dengan masyarakat yang baik, masyarakat yang cerdas sudah pasti akan memilih para pemimpin yang pas. Dan yang terakhir serta harus benar -- benar ditekankan adalah dari nurani anda, keyakinan anda akan menuntun anda kepada pilihan yang benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun