Mohon tunggu...
Paradha Wihandi Simarmata
Paradha Wihandi Simarmata Mohon Tunggu... Lainnya - Orang yang masih sangat bodoh..

Ja Sagen!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertarungan yang Sulit untuk Dimenangkan

14 Mei 2019   10:12 Diperbarui: 14 Mei 2019   10:29 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: news.detik.com Pertarungan merebut RI 1


Dalam politik tak ada moral. Bagiku sendiri politik adalah

barang-barang yang kotor, lampu-lampu yang kotor.

(Soe Hok Gie)


Pada intinya bahwa politik merupakan suatu tindakan menghadapi atau menangani suatu masalah dengan jalan kebijaksanaan. Namun menjadi sebaliknya, politik hanya digunakan untuk mencapai kepentingan pribadi maupun golongan. Sangat sulit apabila antipati dengan keadaan per- politik-kan sekarang, esok dan seterusnya. Seluruh kalangan, pada tempat tongkrongan tidak lepas dengan pembahasan tentang politik. Yang paling hangat pembicaraan mengenai per politik kan merebut RI 01.

Berbagai pujian, dikeluarkan bagi mereka yang mendukung salah satu paslonnya dengan fanatisme yang begitu membaranya. Apapun kata yang terlontar pada kedua paslon, menjadi sebuah kebenaran yang hakiki. Tatkala berbagai isu dipersiapkan kedua pendukung calon untuk dilemparkan demi meraih suara dia yang masih belum menentukan pilihannya. Berbagai isu seperti "PKI, Islam Radikal, Asing dan Aseng" bahkan ketakutan-ketakutan yang begitu terdengar dramatisir menjadi lebih sering terdengar.

Paling menarik perhatian adalah isu tentang peristiwa tempo lalu yang dibebani oleh capres 02, yaitu peristiwa penculikan aktivis serta kasus HAM  yang terus digembor-gemborkan, seakan capres 01 yang menjabat menjadi petahana dalam kontes ini, telah rampung menyelasaikan kasus tersebut. Janji yang dikumandangkan pada pilpres 2014 tinggalah kenangan, penumpasan kasus-kasus lama telah jauh menampakan hilal-nya. Muncul lagi janji-janji yang baru lagi untuk dikumandangkan.

Namun yang harus diyakini, bahwa segala tuntutan seperti yang ada pada film "Sexy Killers" contohnya. Penimbunan kembali lubang bekas tambang, yang telah memakan jiwa, sangat sulit untuk terwujudkan. Kebakaran-kebakaran hutan akibat dari alih fungsi lahan, kasus yang menimpa "Novel Baswedan" yang menjadi topik hangat pribadi pemberani Itulah beberapa kasus yang mungkin terlintas dipikiran. Jangan jauh sekali kita membuka kembali kasus seperti: Pembunuhan munir, Penculikan aktivis 98', dan kasus HAM lainnya. Ditambah kasus seperti Bank Century, Buloggate, dan Bank Bali.

Mungkin itulah sedikit pertarungan sengit yang sangat sulit dimenangkan, bukan berarti kita tidak bisa memenangkannya, namun sangat sulit kalau kita berharap kepada negara, sebab bukan kesana hasrat politik mereka. Mereka yang berteriak harus merubah sistem dari dalam dengan mengkampenyakan peristiwa tersebut pun sudah senyap, saat duduk di kursi pemerintahan.

Tugas kita berbangsa dan bernegara ini sebenarnya masih panjang, bukan hanya sekedar teguran "Cebong dan Kampret" yang selalu dipertontonkan. Namun, obrolan cerdas mengupas realitas seperti mengapa bahan baku selalu naik, mengapa sulit menanggulangi bencana alam, dll. Kiranya obrolan tersebut lebih seru bila dibahas, sebelum pergi membahas dan menyelesaikan ke tugas lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun