Mohon tunggu...
Arief priatna suwendi
Arief priatna suwendi Mohon Tunggu... Freelancer - Relawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Setiap orang mempunyai kelemahan demikianlah hukum Allah

Selanjutnya

Tutup

Money

[Arief P.Suwendi]: May Day, Pasar Baru Bandung?

24 Maret 2020   21:19 Diperbarui: 25 Maret 2020   01:35 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iwan Suhermawan, Ketua HP2B. "MAY DAY, PASAR BARU BANDUNG !?"

"Harapan kami kepada Presiden Jokowi kiranya  adanya kebijakan fiskal agar mensubsidi kewajiban yang harus dibayar oleh para pedagang Pasar Baru Kota Bandung sekitar 5200 orang ini dalam hal pembayaran service-charge dan listrik kiranya disegerakan, 

Dan kami yakin, Presiden Jokowi mampu..", demikian Iwan Suhermawan - Ketua HP2B - Himpunan Pedagang Pasar Baru, Kota Bandung Jawa Barat saat  kami (Saya dan Denny Mi'ing Quswantara)  temui di sekretariatnya, Basement Pasar Baru (Selasa,24/3)

Pasar Baru Kota Bandung (PBKB) ini terbagi atas 11 lantai dengan jumlah pedagang lebih dari 5200 orang dan 10.000 orang karyawan.

PPKB yang kemudian dikenal sebagai Pusat perbelanjaan Pasar Baru Trade Center ini  terletak di pusat Kota Bandung, Jl. Otto Iskandardinata No. 70, Kebon Jeruk, Andir, Bandung, Jawa Barat. Juga dikenal sebagai 'Pasar Tanah Abangnya Kota Bandung. Karena pengunjung bisa membeli barang secara eceran atau grosir.

Dokpri
Dokpri
dokpri
dokpri
Dalam situasi normal, Saya yakini, minimal pengunjung pasar ini sekitar 10.000-12.000 orang/hari apalagi saat 'week-end dan libur Nasional. Pengunjungnya pun banyak dari luar negeri seperti Malaysia, Brunei, dsb. 

"Akang tau 'nggak hari Sabtu-Minggu kemarin (20-21/3), yang datang tidak lebih dari 70-100 orang. Dalam musibah virus Corona ini kami juga rawan terdampak virus kang, karena kami berhadapan dengan pengunjung juga tamu-tamu asing. 

Lalu jika tidak berdagang mau makan apa?, ini belum termasuk para 'supplier dsb. Efek dominonya luas kang, ke hotel, resto, pusat kuliner, terminal, stasiun,  Ojol, tukang Parkir, PKL, dsb. Apa 'nggak ngeri !?", Selak Iwan di-amini teman lainnya, saya terdiam. Kang Iwan pun kemudian diam dan menghela nafas panjang.

dokpri
dokpri
"Musibah virus Corona tidak dapat kita hindari, Itu betul. Namun harus ada solusi pemerintah Pusat dan daerah, baik provinsi dan Kota agar bagaimana kami bisa terus hidup, karena biaya service charge dan  listrik harus kami bayar kepada pengelola secara rutin. Kami tidak menyalahkan kebijakan pemerintah untuk membatasi aktifitas sosial dan pendidikan namun apa solusinya jika efek dominonya menyasar ke sektor Niaga sebagaimana disini.  Maka kami memohon kepada Presiden Jokowi untuk segera mengeluarkan 'Kebijakan Fiskal' sesegera mungkin,  apalagi menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran mendatang", demikian Iwan.Masih kata Iwan, dia dan teman - temannya sedang mempersiapkan Surat untuk audiensi dengan presiden melalui Kantor Staf Presiden (KSP) RI. 

Dom.KSP-RI
Dom.KSP-RI
"Iya sedang kami buat, Inshaa Allah sesegera mungkin akan kami kirim. Ini upaya terakhir mewakili 5200 pedagang, janganlah sampai kami mengibarkan 'bendera putih dengan spanduk bertuliskan 'May Day, Pasar Baru Kota Bandung!', mohon teman teman media maksimal membantu ya", kata Iwan lagi sambil mengajak kami berkeliling.

Benar situasi disana demikian sunyi dan mencekam, yang biasanya bersalaman pun sudah tidak ada lagi, semua menjaga jarak, wajah bermasker, Aneh!. Budaya Timur kita pun hilang terhempas Virus Corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun