Mohon tunggu...
Defandra Pangestu
Defandra Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa s1

love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Film

Review dan Analisis Film Game Change (2012)

3 November 2021   10:24 Diperbarui: 20 November 2021   16:01 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film yang diproduksi oleh Play Tone Production dan disutradarai oleh JayRoach ini, ber-setting Amerika pada tahun 2007-2008 yang bertepatan dengan Pemilu Amerika Serikat. Dibuat berdasarkan buku berjudul sama yang ditulis oleh jurnalis politik Mark Halperin dan John Heilemann, dan dibintangi oleh Julianne Moore, Woody Harrelson dan Ed Harris.Bercerita tentang Sarah Palin yang dipilih menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Senator John McCain. Hal ini dilakukan karena untuk memenangkan Pemilu saat itu melawan Barrack Obama yang notabene adalah sosok yang memiliki aura selebriti dan kharismatik.

Kisah ini dimulai ketika McCain menelpon Steve Schmidt, seorang profesional politik yang ahli dalam menyusun strategi kampanye politik. Mereka berbincang mengenai permasalahan yang akan dihadapi McCain dalam pemilu nanti. McCain meminta Steve untuk menjadi tim suksesnya karena tertarik dengan slogan usulan Steve yang berbunyi “John McCain Mengutamakan Kepentingan Negara”.

John McCain akhirnya berhasil merekrut Steve Schmidt sebagai seorang staff yang menangani strategi kampanye politiknya setelah mencopot staff ahli yang sebelumnya. Kemudian diperlihatkan dalam beberapa media, John McCain berhasil bangkit dari keterpurukan dan siap untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat.

Dalam polling, McCain kalah 5-8 angka dari Obama. Para penasihat McCain menyarankan untuk menyerang Obama. Sebenarnya McCain tidak suka dengan cara itu, tetapi ia harus melakukannya. Lama kelamaan ia mulai gerah dengan caranya tersebut yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Diakhir cerita, pasangan McCain-Palin dibuat tidak berdaya dengan kedigdayaan Obama. Mereka kalah suara di Virginia, Ohio, dan Pennsylvania. Akhirnya McCain mengumumkan secara resmi kekalahannya, dan meminta maaf kepada semua pendukungnya atas kekalahannya tersebut.

Film yang menggambarkan panasnya suasana Pemilihan Umum AS ini memang lebih banyak mengambil porsi dari sisi Palin yang merupakan pasangan McCain dalam melawan Obama. Dalam film ini, Palin digambarkan sebagai seorang yang agresif dan bodoh dalam berpolitisi, berorasi, kebijakan luar negeri, hingga isu-isu besar internasional.

Dari film ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam memberi dan meyakinkan publik akan informasi yang kita sampaikan, image, kemampuan berorasi, dan pengetahuan yang mumpuni ialah hal yang terpenting. Karena, hal pertama yang publik perhatikan adalah siapa yang sedang berbicara, bukan apa yang dibicarakan. Namun lain cerita jika publik belum mengenalnya, pasti penampilan ialah faktor utama yang diperhatikan. Jika orang yang berbicara tersebut terkenal akan image-nya yang kurang baik, tentu publik akan malas dan lebih memilih untuk tidak mendengarkann, sekalipun hal yang disampaikannya sangatlah baik. Lain cerita jika orang yang berbicara telah dikenal dengan image-nya yang baik. Tentu publik akan dengan mudah menerima dan memperhatikan apa yang coba dia sampaikan.

Kedua, kemampuan berorasi juga sangat penting dalam mempengaruhi opini publik. Seperti yang terdapat dalam film maupun kehidupan nyata, Obama dikenal dengan kemampuan berorasinya yang hebat, sehingga pendengarnya pun terkesima dan mau tak mau mendengarkan dan memperhatikan apa yang ia katakan. Jika faktor ini telah terpenuhi, tentu publik akan mudah "termakan" baik orang maupun dengan perkataannya.

Yang terakhir ialah pengetahuan yang mumpuni. Di film digambarkan Palin sebagai seorang politikus yang bodoh dan tidak up-to-date mengenai isu-isu besar internasional juga kebijakan luar negeri. Dan ketika ia diwawancarai secara publik mengenai kebijakan luar negeri, ia dibuat terlihat bodoh karena minimnya pengetahuan dia mengenai isu-isu tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun