Mohon tunggu...
Panji Ahmad Syuhada
Panji Ahmad Syuhada Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah

Peminat Komunikasi, Sosial dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Asal Mula Masyarakat Bali di Riau, Kental Budaya dan Pluralisme

3 Juni 2019   23:53 Diperbarui: 4 Juni 2019   00:29 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persembayangan di Malam puncak hari jadi Pura Puncak Manik Sakti Kandis, hadiri Pembimas Hindu Riau, 2 Desember 2018 (dok/PanjiASyuhada)

Letusan Gunung Agung pada 18 Februari 1963 menjadi lembaran pertama dari kisah masyarakat asal Bali ada di Sumatera Utara hingga ke penjuru Riau.

Awalnya, sebagian penduduk yang terdampak Gunung Agung Bali itu melakukan transmigrasi ke Perkebunan Bandar Selamat Asahan, Sumatera utara.

Selama 6 tahun, mereka menjadi pekerja kontrak di PTPN II sebagai petani karet. Setelah usai masa kontraknya, sebagian masyarakat Bali yang tinggal di perkebunan Bandar Selamat, memohon untuk mundur dengan hormat sebagai buruh perkebunan dan kembali ke tanah leluhurnya di Bali.

Juga, sebagian dari mereka yang tersisa dan tak kembali ke kampung halaman memilih bertahan dan membentuk sebuah perkampungan Bali. Mereka tinggal diwilayah Kecamatan Wampu, Langkat, Sumatera utara.

*Tahun 1989, menjadi sejarah awal masyarakat Bali masuk ke Riau


Tahun 1989, Sisa-sisa pekerja kontrak PTPN II itu pindah dari Kecamatan Wampu, Sumatera Utara ke penjuru Riau.

Awalnya, mereka mendirikan kampung diwilayah Bagan Batu, Rokan Hilir. Kemudian disusul kelompok yang sama pada tahun 1995 dan kini menetap di wilayah Kandis, Kabupaten Siak.

Tokoh Pemuda di Kampung Bali, Kandis, Kabupaten Siak, Nyoman Adi Arianto menjelaskan bahwa diwilayahnya ada 150 jiwa ummat Hindu Bali yang sudah menetap sejak tahun 1995.

Mereka hidup dengan bertani sawit. Kini sudah 3 generasi bermukim diwilayah Desa Jambai Makmur, Kecamatan Kandis itu.

Meski diperantauan, masyarakat Bali di Riau masih mempertahankan tradisi dan budaya leluhur hingga kini, dalam benak mereka masih ingat dengan pepatah kampung halaman. "tak kering oleh panas, tak basah oleh hujan".

" di Riau kini sudah banyak masyarakat Bali, ada 5 lokasi yang kini ditinggali, seperti di Bagan Batu, Kandis, Pelalawan, Dumai dan Pekanbaru, " kata Nyoman Arianto. Dia menjelaskan, Setiap hari besar ummat Hindu di Riau selalu berkumpul di Pura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun