Mohon tunggu...
arafat panji
arafat panji Mohon Tunggu... -

Bramusti panji arafat, 23 tahun. cerdas modern nasionalis kreative

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Esai Pertama Saya

19 November 2011   03:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana pagi ditemani secangkir kopi hitam, ditambah sedikit bubuk creamer dengan rasa pahit manis yang khas merek ternama buatan luarnegeri yang produknya dipasarkan di Indonesia ini, telah membuat darah mengalir ke otak sehingga mendatangkan kesegaran pagi diluar biasanya. Teringat tentang materi kemarin sore saya dapatkan pada workshop yang diadakan oleh lembaga asing yang bergerak di bidang penyedia jasa pembiayaan study ke luar negeri. Topik yang diangkat tentang “Bagaimana Membuat Esai Sederhana dan Efektif”. Karena waktu terbatas, worksho ptersebut hanya dirampungkan selama 45 menit dengan toleransi persiapan acara dan sebagainya. Gatal perasaan ini untuk mencoba mendalami keingintahuan yang belum terpenuhi mengenai materi tersebut.

Sembari telunjuk ini menekan tombol power on pada leptop hitam yang masih setia menemani saya ini, mulai lah saya secara perlahan mencari materi mengenai penulisan essai. Bermacam blog saya singgahi, semakin cepat jari ini beradu pada papan keyboard menetikkan kata kunci tentang tips trik serta tutorial, begitu banyak halaman web ditawarkan oleh mesin pencari google, saya semakin bingung karena terlalu banyak materi sehingga membuat saya kehilangan fokus, akhirnya saya putuskan untuk belajar pada sebuah portal penulisan essai sederhana, yakni http://duniaesai.com , tetikus optik ini mulai bergerak kesegala arah untuk mencari informasi yang relevan tentang cara menulis bagi pemula, dari mulai menu bar satu ke menu bar yang lain pada website tersebut saya klik, saya mulai berhenti pada halaman tentang “langkah – langkah mebuat esai” bola mata ini secara perlahan perlahan mulai membaca sembari telunjuk ini memijat tubuh hitam tetikus optik (scroling) ini untuk memunculkan bagian tulisan yang belum terlihat, materi seperti langkah awal pemilihan topik, membuat kalimat pendukung, penglolaan tubuh esasi serta membuat kesimpuan yang efektif dijelaskan secara detail. Semakin menggerus rasa keingintahuan ini menjadi lebih dalam. Saya lanjutkan dengan berbagai topik yang relevan, dengan asiknya saya mengisi otak ini dengan berbagai wawasan yang ditawarkan.

Dengan melimpahnya tutorial dan materi tentang esai seperti yang ditawarkan esai saat ini, Saya merasa makin optimis bahwa kegiatan menulis bukanlah suatu kegiatan yang menyeramkan, yang bisa dilakukan oleh para profesor berjas putih, dengan mata selalu terlapisi alat bantu penglihatan serta kondisi fisik rambut yang agak kurang sehat karena terlalu banyak berfikir. Saya merasa kegiatan menulis akan menjadi kegiatan yang mencerdaskan dan menyenangkan ketika kita secara tekun untuk selalu mengasah kesesuaian otak dengan jari kita.

Diakhiri dengan meilhat contoh - contoh esai yang ada di layar leptop saya, sembari “menyruput’ kopi creamer hangat ini, saya putuskan untuk mengawali esai sederhana saya tentang topik yang saya beri judul esai pertama saya, tentunya dengan tidak terlalu berharap banyak bahwa esai ini akan menjadi pemenang sebuah kompetisi bergengsi, atau esai minggu ini pada portal penyedia esai terkemuka di negeri ini, namun saya senang akhirnya saya paling tidak mau mecoba sedikit menyelam ke dunia yang selama ini saya anggap merupakan bukan dunia saya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun