Mohon tunggu...
Panggih Septa Perwira
Panggih Septa Perwira Mohon Tunggu... lainnya -

Saya seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Karawang, Jawa Barat. Selain kuliah, kesibukan sehari-hari saya adalah menjadi seorang wartawan di salah satu surat kabar yang berada di Karawang. Contact Me FB : Panggih Septa Perwira Twitter : Panggih09

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Di Tangan Wanita Ini, Sabun Mandi Jadi Bunga

16 Mei 2013   07:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:30 3877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13686660732059213140

MENGAIS rejeki bisa datang dari mana saja. Tak hanya melalui pekerjaan di sebuah perusahaan, instansi atau perkantoran, tetapi bisa melalui hasil kreatifitas yang dijadikan sebagai ladang usaha. Hal itulah yang rupanya dilakukan Lilis Suryani (42), warga RT 02 RW 04, Kampung Kawali, Desa Pancawati, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Di tangan wanita ini, beberapa buah sabun mandi yang biasanya digunakan sebagai perlengkapan masyarakat untuk menjaga kesehatan, mampu disulap menjadi sebuah hasil kerajinan berbagai macam bunga-bungaan. Hasil kerajinan itu merupakan salah satu aksesoris yang biasa dipergunakan masyarakat untuk memperindah ruangan di rumahnya. Memang, terbilang unik karena kerajinan semacam ini belum banyak diproduksi perajin di Karawang, atau bahkan di Indonesia.

Lilis mengakui, ide membuat kerajinan bunga berbahan baku sabun mandi tersebut muncul secara tiba-tiba. Seakan tak pernah ada niatan yang terbesit di dalam pikirannya. Hanya saja, ia memang tengah mencari sesuatu yang bisa dijadikannya sebagai peluang usaha, yang tidak banyak dilakukan oleh masyarakat umumnya.

“Saat mencari-cari apa yang sekiranya  bisa dijadikan peluang usaha, akhirnya muncul ide untuk mengolah sabun mandi. Kebetulan, pada saat itu di rumah saya banyak sabun mandi, karena setiap bulan saya memang selalu menyetok banyak agar tak kembali membeli di warung-warung. Beberapa waktu berpikir, akhirnya saya memiliki ide untuk mengolahnya menjadi kerajinan bunga-bungaan untuk pelengkap dan peng-indah ruangan rumah,” paparnya.

Benar saja, berkat usaha dan kerja keras Lilis, sebuah kerajinan cantik berbentuk bunga usai dibuat, dan banyak menarik perhatian pembeli yang saat itu masih di kalangan rumah atau tetangga. Satu hasil kerajinan bunga itu, biasa dihargai Lilis dengan Rp 70 ribu untuk ukuran kecil hingga Rp 200 ribu untuk ukuran besar. Pembeli juga dapat memilih atau memesan warna bunga yang hendak dibeli. Karena selain berwarna merah dan putih, Lilis juga mempersilakan pembeli memilih warna lain sesuai dengan warna favoritnya.

“Pembeli banyak yang suka, selain karena unik tapi juga wangi, karena memang terbuat dari sabun. Dengan demikian, bila bunga dari sabun mandi itu disimpan di ruang tamu, secara otomatis ruangan itupun ikut terbawa wangi. Multifungsi juga mungkin dapat disebutnya,” imbuhnya.

Lambat laun, usaha yang digeluti Lilis inipun mulai dikenal oleh masyarakat Karawang. Bahkan, mulai terdengar oleh daerah luar. Terbukti dengan pembeli dari Cikarang, Purwakarta, Bekasi dan Jakarta. Selain hanya mengandalkan promosi tradisional melalui “mulut ke mulut” Lilis juga bergabung dengan beberapa organisasi usaha, untuk memperkenalkan hasil kerajinannya kepada masyarakat.

Dengan bermodalkan usaha yang sangat minim, kini Lilis bisa menghasilkan omset sekitar 5 hingga puluhan juta lebih setiap bulannya. Ia berharap, agar masyarakat bisa mengenal produk hasil karya nya tersebut, dan bisa menjadikannya sebagai aksesoris rumah pilihan.

Selain kerajinan bunga sabun, Lilis juga menggeluti kerajinan lain, satu di antaranya aksesoris perhiasan. Melalui hasil kerja kerasnya itu, Lilis merasa terkucupi perekonomiannya, yang selama ini dikatakan masih serba kekurangan. Ia bahkan mulai mampu mengangkat perekonomian keluarganya, dan tak lagi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun