Mohon tunggu...
Pangeran Perang
Pangeran Perang Mohon Tunggu... Penulis - Akulah si penggembala pena menggoda dalam jiwa sayatan sang penulis syair di/ aksaranya

Pangeran perang, nama pena penulis kelahiran Indramayu, kini kembali menekuni hobi menulis nya. Banyak puisi yang ditulis tapi karyanya tidak pernah di publikasikan dengan alasan tidak perlu karyanya harus dikenal karena menulis puisi adalah hobi dan puisi tersebut hanya untuk dirinya sendiri dalam kisah perjalanan hidup yang dia rangkum menjadi sebuah syair dan puisi, namun karena banyaknya dorongan dari sahabatnya akhirnya dia mencoba untuk publikasikan karyanya dengan mengikuti event- event lomba tulis puisi. Penulis juga bisa di hubungi melalui akun media sosialnya yaitu Ig @pan6eranperan9, atau alamat email pan6eranperan9@gmail.com Fanspage : 𝕻𝖊𝖓𝖌𝖌𝖊𝖒𝖇𝖆𝖑𝖆 𝕻𝖊𝖓𝖆

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PUISI | UNTUK DIA YANG TERMANIS

29 Januari 2022   09:00 Diperbarui: 30 Januari 2022   20:46 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:  Pinterest/Brianna Amira Pein edit teks pribadi

" UNTUK DIA YANG TERMANIS "

Oleh : Pangeran Perang

Bila cinta mampu mengubah segalanya
Mengapa akalku kering tak berdaya
Bagai pungguk merindukan bulan
Memegang tangannya aku tak bisa

Aku bukan pujangga yang pandai mengurai kata
Aku hanya orang awam yang cinta sastra
Namun hasrat menggebu dari kalbu
Untuk memujamu wahai bidadariku

Hadirmu menjadi gerimis di Padang gersang
Kala kerinduan melanda jiwa yang kerontang
Seperti tetes embun di pagi hari
Walau tak sepenuhnya menyejukkan hati

Wahai angin malam, teruslah berhembus
Agar pagi enggan kembali
Biar digelapnya malam ini
Kurangkai sulaman rindu
Untuk dia yang manis dan termanis

Karya yang sudah saya buat/bagikan disini sudah berlisensi jadi bilamana ada seseorang yang duplicate atau copas dengan mengganti nama penulisnya tolong beritahu kami dengan menghubungi IG atau email yang tersedia di biodata kami terimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun