Mohon tunggu...
Pangan Publik
Pangan Publik Mohon Tunggu... Ilmuwan - Organisasi Komunitas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

[Bersama Kebangkitan Swasembada Pangan] "Lebih dari keluarga dan saudara sedarah, kami membuka sharing dan keluh kesah"

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tahun 2021 Bersama Perbaiki Jalan Pangan Negeri Menuju 2045

14 Januari 2021   12:39 Diperbarui: 14 Januari 2021   12:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bogor, Januari 2021. Organisasi Komunitas Pangan Publik Indonesia memperhatikan dengan seksama akan dampak yang terjadi dari pandemi COVID 19 yang menjadi permasalahan global, termasuk negara Indonesia. Hampir pandemi ini mencapai usia 1 tahun dan masyarakat Indonesia merasakan dampak yang cukup luas ini di berbagai sektor, baik itu ekonomi, bisnis, sosial bermasyarakat, kesehatan, pun hingga ketersediaan pangan dalam negeri yang menjadi konsumsi masyarakat di keseharian.

Tahun 2020 menjadi ujian negeri yang luarbiasa, khususnya dalam pertanian untuk ketersediaan pangan konsumsi dalam jangkauan petani yang harus tetap bekerja demi mencukupi kebutuhan. Peristiwa silih berganti mulai dari prediksi FAO akan kerentanan kebutuhan pangan yg hampir menjadikan masyarakat Indonesia memborong habis produk pangan dipasaran untuk menjamin ketersediaan stok di rumah, namun berhasil diatasi dengan adanya himbauan pemerintah dalam berbelanja.

Beberapa harga produk pangan mengalami kenaikan harga, terjadinya penurunan produktivitas pada sektor pertanian, perlakuan operasi pasar terhadap penjual produk di pasaran oleh tim kementerian pertanian beberapa bulan lalu, yang sebelumnya didapati pangan pokok mengalami kenaikan, hingga perum BULOG membuat penjualan murah bahan baham pokok yang dibutuhkan pada beberapa daerah untuk menjamin dan membantu ketersediaan bahan pokok masyarakat.

Organisasi Komunitas Pangan Publik Indonesia sudah berumur 1 tahun 45 hari, memiliki anggota hampir diberbagai daerah dan masih menyandang status mahasiswa di perguruan tinggi masing - masing. Dalam fase yang masih muda ini sudah terbentuk beberapa Departemen yang akan ikut serta berkontribusi dalam Pangan Negeri menuju 2045, seperti PPSDM (Pengeloaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia), KLBH (Komunikasi Lembaga Bantuan Hukum), ITE (Ilmu dan Teknologi Elektronik), UMI (Usaha Mandiri dan Investasi), PKPD (Pendidikan Kemasyarakatan dan Pengembangan Desa), serta dengan didukung adanya Badan Ekonomi Khusus miliki Pengurus Pusat Pangan Publik Indonesia yang diberi nama PPEI (Pangan Publik Indomesia Economic Incorporation). Dewan Koordinator Pusat Pengurus Pangan Publik Indonesia menyampaikan melalui media sosial Instagramnya bahwa Komunitas Pangan Publik Indonesia Akan Tetap Selalu Bersinergi Dengan Berbagai Instansi dan Pemerintah Untuk Berkontribusi Bersama Menuju INDONESIA LUMBUNG PANGAN DUNIA 2045.

"Semoga Ditahun Baru ini Ketahanan Pangan Negeri Meningkat, Inovasi Bahan Pangan Bertambah dan Kita Terhindar dari COVID 19. Pun dalam mengembalikan stabilitas pangan negeri sinergritas diperlukan, baik itu dari Masyarakat, Pemerintah dan Kelompok Pengusaha yang memasok produk pangan supaya tercukupi sesuai kebutuhan" ucap Presiden Pangan Publik Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun