Mohon tunggu...
Pandu permana
Pandu permana Mohon Tunggu... Seniman - SMAN 1 Padalarang

SMAN 1 Padalarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritikan Film "Habibie dan Ainun 2"

9 Juni 2021   23:01 Diperbarui: 9 Juni 2021   23:16 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Film Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2) yang rilis pada tahun 2016 ini, menceritakan mengenai keseluruhan kehidupan Pak BJ Habibie pada saat berkuliah di Jerman.

Rudy Habibie ini diperankan oleh Reza Rahadian, yang dimana Pak Habibie merupakan keturunan dari Suku Bugis & Jawa. Beliau mempunyai cita-cita untuk membuat pesawat, dari kecil dirinya sudah menyukai pesawat. Pak BJ Habibie memiliki impian untuk membuat pesawat terbang & mendirikan Industri Pesawat di Indonesia. Namun, impian tersebut memiliki banyak sekali tantangan.

Di Jerman, Pak Habibie bertemu dengan Mahasiswa dari Indonesia, ada Lim Keng Kie yang diperankan oleh Ernest Prakarsa, Poltak Hasibuan yang diperankan oleh Boris, dan masih ada lagi yang lainnya. Mereka berteman sangat kompak dan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk perkumpulan mahasiswa Indonesia yang ada di Jerman. Tak hanya itu, melalui perkumpulan tersebut Rudy ingin membangun Industri Pesawat Terbang di Indonesia, namun ada kalangan yang tidak suka dengan idenya tersebut.

Dilain sisi Pak Habibie juga jatuh cinta kepada Illona yang diperankan oleh Chelsea Islan, seorang warga negara Jerman yang bisa berbahasa Indonesia. Namun kisah cinta mereka harus berakhir karena rasa cinta Pak Habibie begitu besar terhadap impiannya untuk Indonesia.

Film ini juga menceritakan kembali bagaimana perjuangan Pak BJ Habibie untuk mendirikan industri pesawat terbang di Indonesia. Selain itu beliau juga ingin memenuhi pesan almarhum ayahnya, "menjadi Mata Air". Film ini juga dirasa agak berat untuk diserap oleh penonton sebab banyaknya konflik dan juga durasi yang cukup panjang.

Berbeda jauh dengan Habibie & Ainun yang memang fokus dalam percintaan dan tujuan Pak Habibie dalam membuat pesawat. Meskipun alurnya panjang, namun sang sutradara pada film ini berhasil membuat sedikit unsur hiburan didalam filmnya dengan menambahkan beberapa tokoh dengan karakter yang lucu seperti Boris, dan Ernest Prakarsa, sehingga filmnya tidak terkesan membosankan.

Film ini juga menurut saya, cukup membangkitkan semangat bagi para penontonnya, dimana perjuangan Pak BJ Habibie yang berkuliah di Jerman namun memiliki finansial yang pas-pas an. Juga semangat beliau belajar yang dapat kita jadikan contoh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun