Mohon tunggu...
Pande Anggarnata
Pande Anggarnata Mohon Tunggu... Lainnya - from nothng says everthing

Staf pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Klungkung Bali

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setelah Ahok jadi Tersangka

16 November 2016   20:28 Diperbarui: 16 November 2016   20:37 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ahok sudah jadi tersangka. Polisi sudah menetapkan Ahok jadi tersangka penistaan agama. Banyak orang gembira, bantak orang prihatin, banyak yang geleng-geleng kepala, semua rasa mungkin sedang menyelimuti bangsa ini. Bahkan rasa tidak puas pun ada, karena mereka yang mempersoalkan ucapan Ahok di Kepulauan Seribu sekarang malah menginginkan Ahok menjadi terpidana.

Penetapan Ahok sebagai tersangka otomatis memutus isu penistaan agama, karena seperti kata Kapolri, kalo masalah penistaan agama, ya tinggal ikuti proses hukumnya. Jadi, kalau ada yang mau turun ke jalan lagi, untuk apa? Jawabannya gampang, kalau ada yang ngajak turun ke jalan lagi, apalagi membuat keresahan dan keributan, cuma satu saja jawabannya, agendanya bukan masalah Ahok. Agendanya adalah inkonstitusional dan kita harus melawan itu karena negara ada langkah-langkah inkonstitusional.

Penetapan Ahok menjadi tersangka adalah strategi jitu dari Jokowi, untuk jangka pendek adalah meredam isu demo tanggal 25 Nopember 2016 dalan demo Bela Islam Jilid III. Dalam jangka panjang ini adalah strategi jitu dari Jokowi untuk memunculkan actor politik dalam demo 411.  Orang-orang yang menjaadi actor politik demo 411 akan tetap tidak puas meski Ahok telah dijadikan tersangka, karena target mereka adalah turunnya Jokowi dari kursi presiden. Maka setelah Ahok dijadikan tersangka, mereka harus mencari isu baru yang bisa dijual untuk mengadakan demo selanjutnya. Salah satu isu yang paling relevan adalah menjadikan Ahok Terpidana. Selain isu itu, maka akan sangat kelihatan mereka mencari-cari isu atau menggunakan isu-isu yang tidak relevan akan membuat mereka semakin kelihatan ada maksud menjungkalkan Jokowi dari kursi Presiden.

Siapa actor politik yang akan membuat statemen lanjutan sebagai reaksi atas penetapan Ahok sebagai tersangka? Salah satu indikatornya adalah mereka orang kaya raya yang tidak ikut Tx Amnesty. Kenapa? Karena tujuan mereka menurunkan Jokowi adalah menghindari pembayaran pajak atas harta mereka yang tidak pernah dilaporkan, trus yang membuat mereka kwatir adalah ketika orang-orang pajak menelusuri dari mana dan bagaimana cara perolehan harta teresebut, sehingga secara terang benderang akan diketahui ternyata harta itu berasal dari bisnis hitam atau hasil korupsi.

Aktor politik yang lain bisa dating dari makelar proyek, biro jasa pungli yang ruang gerak mereka semakin sempit, bahkan nyaris tidak bisa bergerak. Karena ketegasan Jokowi dalam memberantas korupsi dan pungli membuat mereka semakin tidak mampu bergaya hidup mewah, bahkan kedepan mereka tidak akan mampu menafkahi keluarga, jika tidak segera mencari pekerjaan baru.

Pengorbanan Ahok tentu harus dibayar oleh Jokowi, apa yang dipakai membayar? Tentu saja dibayar dengan penetapan tersangka actor politik. Penetapan tersangka actor politik dilakukan dengan cara-cara konstitusional, lewat penyelidikan proyek mangkrak oleh KPK, lewat penelusuran dokumen oleh Kejaksaan Agung, lewat video penistaan agama, lewat video penghinaan presiden, lewat video penghasutan dan provokasi massa yang akan diselidiki oleh Kepolisian. Korban yang paling fenomenal adalah poembubaran ormas radikal.

Apaun yang terjadi dalam Pilkada DKI, kalah atau menang, Ahok akan tetap menjadi pejabat. Jika kalah dalam Pilkada DKI maka kursi Menteri sudah menunggu. Kesempatan balas dendam akan terbuka lebar, namun akan tetap dilakukan dengan jalan konstitusional.

Sabar aja kho…..

Penulis adalah Staf pada Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Klungkung
Belum pernah menjadi pakar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun