Mohon tunggu...
Pandan ArumAyu
Pandan ArumAyu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Perempuan introvert- Sulung- Ibu dan manusia yang terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Childfree dan Sebuah Penantian

16 Februari 2023   14:50 Diperbarui: 16 Februari 2023   19:09 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CHILDFREE DAN SEBUAH PENANTIAN

Belakangan jagat maya dihebohkan dengan sebuah istilah childfree/tidak memiliki anak. Istilah ini digaungkan oleh seorang influencer perempuan berhijab, Githasav. Pernyataannya yang kontroversial  bahwa salah satu resep awet muda adalah tidak memiliki anak karena anak merupakan beban.

Sebelum kita bahas lebih lanjut, sebelumnya kenalan dulu sama childfree.

Apa itu CHILDFREE?

Childfree adalah sebuah keputusan individu/pasangan untuk tidak memiliki anak baik dalam hubungan pernikahan maupun tidak.

Childfree sendiri mulai santer menjadi buah bibir belakangan di berbagai platform social media setelah Githasav getol mengkampanyekan prinsip tersebut.

Dalam sebuah wawancara eksklusif program Kick Andy, Githa menuturkan bahwa keputusan untuk Childfree bermula dari keresahannya tentang alasan untuk punya anak. Perempuan 30 tahun itu tidak pernah menemukan alasan mengapa ia harus punya anak setelah menikah, pun begitu Githa tidak menemukan jawaban memuaskan dari orang-orang yang telah memiliki anak ketika pertanyaan itu dilontrakannya.

Githa merasa bahwa memiliki anak adalah sebuah kewajiban dan kemutlakan pasangan setelah menikah tanpa orang mengerti apa alasan mengapa mereka harus punya anak. Baginya, anak merupakan beban yang hanya akan membatasi ruang geraknya sebagai perempuan mandiri.

Sejurus dengan itu, sang suami merestui niat dan keputusam Githasav untuk tidak memiliki anak.

Dear Githa...

Seandainya kamu mengerti bahwa untuk memiliki anak memang tak membutuhkan alasan. Karena anak adalah alasan itu sendiri. Tidak ada satu kalimatpun yang dapat menjelaskan mengapa anak harus menjadi pelengkap dalam sebuah pernikahan. Sadarkah Git, bahwa kamu adalah seorang anak yang melengkapi kehidupan orang tuamu?

Bertolak belakang dengan keputusan Githasav dan suami, entah ada berapa ratus juta pasangan yang menjalani hari penuh penantian. Menanti tangan mungil menggenggam jemari mereka, menanti tendangan kecil dalam masa kehamilan, menanti mata bersih penuh kasih menatap mereka dan menanti bagaimana rumah akan riuh dengan berbagai tangisan dan teriakan. 

Satu hal terpenting adalah saat kita mulai menua, anak menjadi harapan besar untuk tetap menguatkan cinta dan menumbuhkan bahagia.

Pernyataan Githa mungkin akan sangat menyakiti banyak perempuan yang sedang berjuang untuk sebuah penantian dua garis biru. Terlebih lagi penyebab kontra keputusan Childfree ini adalah tentang mengingkari kodrat sebagai perempuan.

Terlepas dari semua itu, Childfree merupakan privasi dan keputusan masing-masing pasangan. Ada yang memang "dipaksa" Childfree untuk kondisi tertentu dan saya yakin itu menyakitkan bagi sebagian pasangan. Sayangnya, Githa menambah riuh permasalahan ini karena mengkampanyekan hal tersebut dan menempatkan anak sebagai "musuh". Hal ini yang kemudian memancing reaksi perempuan dari berbagai kalangan.

Apapun itu, bagi saya anak merupakan bentuk kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Sungguh terhormat mendapatkan gelar dan kepercayaan langsung dari Allah bukan?

Semoga, seluruh perempuan di dunia ini dimampukan untuk mengemban amanah tersebut dan seluruh perjuangan menanti janin dihadirkan dalam Rahim akan berbuah bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun