Aku berbicara dalam hati, loh kok Sinta bisa tau kalo Putra mau masuk kampus itu, sedangkan aku yang cukup dekat dengan Putra belum tau tentang itu, ahh biarlah mungkin mereka sering ngobrol lewat chat. Kenapa aku terlalu ingin tau.
      Aku: "Wahh bagus dongg dia punya cita-cita yang bagus"
      Tasya: "Kok muka lu kayak sinis gitu dit hahaha"
      Aku: "enggak kok biasa aja, emang muka gua begini"
      Mendengar namanya disebut Putra menghampiri kami sambil mendekat kearah Sinta yang pada saat itu duduk di samping kursi ku.
      Putra: "apaan nih, kok nama gua disebut-sebut"
      Tasya: "Ini Put, si Adit kayaknya emosi banget,tau lu mau masuk kampus jaket kuning"
      Aku langsung menyanggah pernyataan Tasya dengan cepat.
      Aku: "Dih, gila lu ya gua gk emosi kaliii"
      Tasya: "yaudah si, kan Cuma becanda"
      Putra dan Sinta saling bertatapan seakan ada sesuatu yang mereka rahasiakan bersama, aku hanya melihat sikap mereka berdua dengan dingin dan tidak terlalu mau tahu banyak. Memang mungkin saja mereka berdua saling PDKT dibelakang aku dan yang lainnya, tanpa ingin diketahui.