Mohon tunggu...
Indra GP
Indra GP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Seni

Mencoba belajar seni dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau lah Aku

25 Maret 2022   23:48 Diperbarui: 25 Maret 2022   23:52 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku,
Seorang sepi yang berjalan dalam sunyi
Bagai mengendap dalam gelap,
Langkahku tak berbunyi

Pernah ku terjebak dalam bilik,
Sesak akan buaian indah ilusi
Bersama sepasang kaki lain yang,
Kukira bagian dari tubuhku
Namun ternyata itu bukan lah Aku

Sewindu ku terbebas dari bilik, dan ku lanjutkan langkah,
Menuju sebuah ruang hampa, berisikan Cawan,
Permata, Gelas Safir, dan Mahkota Raja
Sempat ku terdiam dalam ketakjuban, tak lama,
Ya sekitar 2 bulan,
Namun saat ku sentuh semua kemilau itu, ternyata ia hanya sebuah hologram kenangan masa lalu

Sampai akhirnya Kau datang, sambil berdiri di sisi pintu
Seakan menungguku sadar akan kepalsuan yang kupandang
Tak lama setelah itu, mataku tertuju pada paras sederhana,
Namun bercahaya

Tanpa kata kau sambut julur tanganku,
Baru ku tersadar akan rasa yang sama,
Antara diriku dan dirimu
Ku pegang erat tanganmu, hingga getarannya sampai ke ujung kaki

Siapa sebenarnya Engkau?

Dalam diam kau memandang,
Lewat bibir manis mu, kau lontarkan senyuman
Seolah memberi isyarat pada ku yang lugu bahwa,

Kau adalah diriku,
Kau bagian dari tubuhku,
Kau sigaran jiwaku dan,
Kau lah aku.

Brebes, 25 Maret 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun