Mohon tunggu...
Indra GP
Indra GP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Seni

Mencoba belajar seni dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia Langit

6 Mei 2021   05:27 Diperbarui: 6 Mei 2021   05:28 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini kukabarkan dunia
Penuh sepi tanpa rupa
Kosong dimana-mana
Hanya rintihan semu semata

Kuamati dedaunan
Saling berbisikan dan saling berpandangan
Berdesas-desus menyuarakan seruan
Kemalangan telak atas kebodohan

Dilangit kulihat mega
Menutupi asa, menghidupi nestapa
Mengguyur harapan-harapan suci
Demi mencari Sang Pencipta

Manusia mengira Dewa
Berpikir kikir, abai pada sang bulan
Tak cocok dengan aturan rimba
Dibuat dia menjadi singa matahari

Turunlah Manusia-manusia Langit
Membawa berita keadilan
Menuntun Wakil Tuhan
Bekerja semestinya, bukan semaunya

Tak pelak Mereka dilecehkan
Dibaluri kotoran tanpa ampunan
Dianggap sinting, dibuang-buang
Kini mereka tiada, sirna, dari pandangan mata

Wujud berganti rupa
Tubuh berganti makna
Manusia Langit membaur dupa
Harum, tercium, mengilhami insan ihsan di sisa peradaban semesta

Indra Galih Pamungkas
8 April 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun