Mohon tunggu...
Muchtar Ai
Muchtar Ai Mohon Tunggu... Lainnya - Salam Olah Raga!

perjalanan tukik menjadi penyu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dzikir

23 Juli 2020   18:55 Diperbarui: 23 Juli 2020   19:22 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari itu Adi melaksanakan sholat bejama'ah di masjid seperti hari-hari biasanya. Sang Imam mengakhiri sholat dengan salam. Lantunan Dzikir harian pun dibacakan seperti dalam rangkaian sholat berjamaah lainnya. Dzikir yang dibaca jahr dan dilantunkan bersama-sama oleh jamaah yang sudah hafal tanpa perlu menghafal. Dampak positif baik kegiatan yang dilakukan berulang-ulang.

Tak seperti biasanya. Hari itu Adi tetap berdzikir setelah selesai berjamaah. Sebelumnya, Adi tidak lama akan beranjak untuk keluar dari masjid dan segera melakukan aktifitas lain. Terlintas di benaknya mengapa hari itu ia tidak seperti biasanya. Keluar dari rutinitasnya yaitu beranjak dari masjid sebelum lantunan dzikir dan do'a selesai dibacakan oleh Sang Imam. 

Hari itu ia berpikir apakah seseorang yang dapat melakukan ibadah adalah karena ia ingin beribadah atau karena Allah lah yang menggerakkan dirinya agar dapat beribadah. Kesempatan untuk bisa berdzikir berjamaah apakah karena seseorang ingin berdzikir atau kah karena Allah SWT lah yang memberi kesempatan padanya untuk berzikir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun