Membaca kompas.com hari ini di rubrik Edukasi saya kembali meratap. Meratap karena dalam pemberitaan itu dilaporkan ada sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang kondisinya sangat memprihatinkan. Sekolah itu adalah SD 061 Maccera, Kecamatan Binuang, yang hanya berjarak belasan kilometer dari Kota Polewali Mandar, Sulawesi Barat. SD yang jumlah siswanya ada 100 siswa hanya memiliki sekitar 25 kursi dan meja belajar.
Dalam kondisi seperti ini, para siswa yang bersekolah harus berbagi kursi yang ada. Para siswa yang datang terlambat pun harus rela tak kebagian kursi dan terpaksa berdiri atau duduk di lantai saat belajar. Belum lagi kondisi guru disana yang kurang disiplin. Sering datang terlambat dan bahkan jam pulangnya pun cepat.
Seketika saya menjadi miris mengingat program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang terus memaksa terlaksananya Ujian Nasional (UN). UN yang katanya ingin memeratakan kualitas pendidikan nasional, tetapi menjadi ajang penuh kebohongan. Kualitas yang tergambar hanya sekedar angka, padahal banyak dari mereka yang sekolahnya tidak layak untuk dipakai.
Saya yakin UN pasti tetap terlaksana apapun yang menjadi penghalangnya. Tetapi hasil UN itu tidak pernah bisa menghapus potret pendidikan kita yang minim sarana dan prasarana yang memadai. Tentu bukan daerah yang berkembang, tetapi bagi daerah yang tertinggal dan terpencil. Hebatnya dengan sarana dan prasarana seadanya, mereka dituntut lulus UN dengan standar nilai yang sama dengan mereka yang punya sarana dan prasarana bagus.
Untuk itu saya berpesan, meski sulit untuk dipenuhi,kepada Mendikbud untuk menghentikan UN dan fokus mengembangkan sekolah negeri agar menjadi tempat yang layak pakai. Menjadi tempat yang pantas dipakai untuk proses belajar mengajar yang normal. Jangan hanya menuntut guru dan siswa memberi yang terbaik, tetapi juga mampu memberikan sarana dan prasarana yang terbaik.
Semoga dunia pendidikan kita semakin mewaraskan dan memantaskan orang untuk belajar dengan baik dan manusiawi. Pemerataan kualitas sekolah negeri wajib hukumnya. Jangan sampai pemerintah melanggar dasar negara, yaitu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Salam pendidikan yang manusiawi dan mewaraskan....
Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/13/08464373/SD.Ini.Hanya.Punya.25.Kursi.untuk.100.Siswa
Oleh: Palti Hutabarat