Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Big Is Beautifull, Buncit Itu "Baik"....

28 September 2011   00:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:33 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda pernah mengamati Photo Profile saya (PP)? Jika tidak silahkan diamati dengan seksama. Nah, jika anda bisa melihatnya dengan jelas maka akan ada tulisan "Suami yang Baik adalah Suami yang Buncit". Mungkin anda yang buncit akan senang dengan slogan ini, tetapi yang tidak buncit pasti akan segera protes. Benarkah suami yang baik adalah yang buncit?

Jika ditanya, pria manakah yang disukai wanita? Yang buncit atau tidak? Jawabannya secara "normal" adalah yang tidak buncit. Nah, jika pertanyaan itu kemudian ditanyakan setelah dia menikah. Maka jawaban hampir semua wanita berubah. Mereka akan suka dan bahkan tergila-gila dengan yang buncit. Mengapa? Karena yang buncit itu suami mereka.

Berdasarkan pengamatan singkat saya dilapangan, tidak lebih dari 30% suami di daerah saya tidak buncit. Bahkan jika diadakan pengamat resmi pun hasilnya tidak jauh dari itu. Suami yang tidak buncit biasanya karena gennya adalah gen kurus. Kata para ahli, mereka makan sebanyak apapun tidak akan gemuk. Salah satu teman saya ada yang seperti itu. Makan terus tetapi tetap kurus.

Lalu apa pesan yang ingin saya sampaikan? Saya ingin mengatakan kepada para pria yang stres (bukan hanya wanita) karena buncit bahwa "big is beautifull". Jangan minder karena anda buncit atau gemuk. Jika harus jujur, maka itu adalah salah isteri anda. Mengapa? Karena masakannya enak. Jadi anda tidak bisa berhenti makan. Bisa juga anda terpaksa makan supaya isteri anda tidak tersinggung. Seorang teman di Facebook pernah berkata kalau isterinya "merepet" (cerewet) karena perutnya buncit, tetapi selalu masak enak dan harus dihabiskan. Yah wajarlah dia jadi tambah buncit.

Suami yang baik adalah yang buncit. Mengapa? Karena itu bukti dia mencintai isteri dan keluarganya. Selalu makan di rumah dan selalu makan masakan isterinya. Tetapi anda harus bedakan mana yang buncit sehat dan mana yang tidak. Buncit pun harus tetap jaga kesehatan.

Saya berharap kita (anda dan saya) yang buncit tidak minder. Selalu tampil percaya diri meski perut maju. Tetapi tetap menjaga kesehatan jangan sampai kolesterol dan terkena penyakit lain. Untuk wanita, sayangilah dan cintailah pasanganmu yang buncit. Jangan paksa dia untuk tidak buncit. Karena itu hampir mustahil. Hehehe...

Selamat pagi.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun